JagatBisnis.com – GoTo, perusahaan teknologi terdepan di Indonesia, menanggapi isu yang beredar mengenai rencana merger dengan Grab Holding, perusahaan teknologi asal Singapura.
“Saat ini, tidak ada diskusi mengenai merger antara GoTo dan Grab Holding,” kata Nila Marita, Head of Corporate Affairs GoTo, dalam keterangan resmi.
Nila menjelaskan bahwa GoTo fokus untuk menjalankan strategi dan prioritasnya sendiri, termasuk memperkuat bisnis inti dan meningkatkan layanannya bagi para pengguna dan mitra.
“GoTo berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia dan membangun ekosistem digital yang berkelanjutan,” ujar Nila.
Isu mengenai merger GoTo dan Grab Holding kembali mencuat setelah Grab dikabarkan sedang mencari investor baru untuk mendanai ekspansi bisnisnya.
Sebelumnya, pada tahun 2021, Gojek dan Tokopedia resmi merger untuk membentuk GoTo. Merger ini merupakan salah satu merger terbesar di Asia Tenggara.
Analisis:
Meskipun GoTo saat ini tidak sedang berdiskusi mengenai merger dengan Grab Holding, namun kemungkinan merger di masa depan masih terbuka.
Kedua perusahaan memiliki bisnis yang saling melengkapi dan merger dapat membantu mereka untuk meningkatkan skala bisnis dan bersaing dengan pemain global seperti Google dan Amazon.
Namun, merger GoTo dan Grab Holding juga akan menghadapi beberapa tantangan, seperti persetujuan regulator dan potensi monopoli. (tia)