Unilever Ajak Kemenkes dan BKKBN Cegah Stunting

JagatBisnis.com –  PT Unilever melalui merek Royco menggandeng Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (NU Care-LAZISNU) melakukan upaya pencegahan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis pada anak atau stunting.

Direktur Nutrisi Unilever Indonesia Amaryllis Esti Wijono mengatakan, melalui kegiatan edukasi ‘Isi Piringku’ Demi Keluarga Masa Depan Sehat Penuh Maslahat, Unilever turut serta bersama-sama pemerintah dan pemangku kepentingan untuk menekan angka stunting di Indonesia.

“Edukasi ‘Isi Piringku’ tertuang dalam program Royco Nutrimenu, di mana kami secara berkelanjutan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui inovasi dan edukasi dengan menyajikan hidangan lezat dan bergizi,” kata Amaryllis di Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Dia menjelaskan, masalah stunting tidak hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan perlu menjadi perhatian bersama agar penurunan stunting nasional dapat dipercepat. Apalagi, pada program Royco Nutrimenu memberikan pengetahuan nutrisi bagi keluarga, khususnya Ibu terkait menu Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) bergizi seimbang.

Baca Juga :   Pepsodent Active Defense Mouthwash Mengandung Teknologi CPC yang Terbukti Bantu Kurangi Jumlah Virus SARS-CoV-2

“Selain itu, program ini juga memberikan pengetahuan tentang komposisi gizi seimbang kepada remaja putri sebagai calon ibu serta terhadap kesiapan pada seribu hari pertama setelah kelahiran. Para calon Ibu, Ibu muda dengan anak usia MPASI, hingga Ibu yang lebih dewasa membutuhkan pengetahuan nutrisi yang memadai untuk memainkan peran dalam membentuk keluarga yang lebih sehat,” ujarnya.

Dia memaparkan, program ini telah terlaksana sejak 2019 dan berhasil menjangkau 18 juta Ibu dan remaja putri, termasuk 900.000 santri. Selain itu, program ini juga telah mengubah 120 juta piring keluarga Indonesia menjadi lebih lezat bernutrisi. Maka, sebagai bentuk dukungan terhadap agenda pemerintah, program ini semakin mempertajam dan memperluas jangkauan edukasinya ke perempuan di berbagai tahapan usia untuk mempersiapkan keluarga masa depan yang lebih sehat dan tercukupi kebutuhan gizinya.

Baca Juga :   Unilever Indonesia Ajak Sudah Dong Susun Panduan Perundungan di Tempat Kerja

“Sehingga kolaborasi bersama NU Care – LAZISNU dimaksudkan untuk menyasar perempuan lebih luas lagi hingga di tingkat akar rumput, termasuk Majelis Taklim dan pesantren. Kami berharap kolaborasi bersama pemangku kepentingan terkait turut berkontribusi dalam memberdayakan peranan perempuan untuk mengatasi permasalahan stunting mulai dari makanan melalui aneka hidangan lezat dan bergizi,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Biro Perencanaan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wahidin menambahkan, program ini sangat sejalan dengan strategi pihaknya dalam mengatasi masalah kekurangan gizi atau masalah stunting sejak beberapa tahun lalu.

“Program ini sangat ampuh dalam upaya meningkatkan pengetahuan gizi yang benar dan murah di tengah masyarakat. Jadi gizi itu tidak selalu harus makanan mahal, yang terpenting kita tahu jenis dan kandungan gizi yang sesuai kebutuhan,” ucap Wahidin.

Baca Juga :   Strategi Unilever Sikapi Perubahan Perilaku Konsumen Selama Pandemi

Pada kesempatan yang sama, Ketua NU Care-LAZISNU Habib Ali Hasan Al-Bahar menyatakan, program ini sangat patut didukung semua pihak termasuk NU sebagai organisasi keagamaan terbesar di Indonesia. Sehingga kerja sama ini dapat mendukung pilar-pilar program untuk merealisasikan Keluarga Maslahat; keluarga yang kuat lahir dan batin serta jasmani dan rohani.

“Dengan jaringan yang meluas ke seluruh pelosok Indonesia, kami sekarang mendapatkan bagian dari kekuatan. Ketika kami bisa bekerja sama dan berkolaborasi, Insya Allah kami akan siap menghadirkan puluhan ribu ibu-ibu dan puluhan ribu santriwati untuk mendapatkan edukasi agar memahami pentingnya gizi yang baik untuk pencegahan stunting. Tujuannya agar jangan sampai ada anak-anak Stunting lahir di Indonesia,” tutup Habib Ali. (eva)

MIXADVERT JASAPRO