Tiga Capres dan Cawapres Harus Waspadai Manuver Asing yang Jegal Boikot Produk Israel

JagatBisnis.comSemangat boikot terhadap produk-produk terafiliasi Israel semakin kuat di Indonesia. Aksi boikot sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan Palestina ini dinilai sejalan dengan amanat konsitusi. Untuk itu, Jaringan Santri Indonesia (JSI) dan Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) meminta tiga pasangan Calon Presiden (Capres) San Calon Wakil Presiden (Cawapres) harus berkomitmen mendorong boikot tersebut sebagai dukungan kepada perjuangan Palestina dan komitmen menegakkan konstitusi.

“Konstitusi kita jelas, bahwa penjajahan itu harus dihapuskan. Selain itu, kemerdekaan adalah hak semua bangsa. Komitmen itu harus ditaati oleh seluruh pemimpin Indonesia. Semua presiden Indonesia harus taat konstitusi dan perjuangan Palestina selalu mendapatkan dukungan dari pemerintah RI,” kata Ketua Dewan Penasehat DPP JSI Marzuki Alie di Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Menurut dia, apabila pemerintah tidak melaksanakan itu, artinya pemerintah melanggar konstitusi. Presiden Jokowi jelas mendukung Palestina dan jelas menyatakan sikap melarang shipping line Israel berlabuh di pelabuhan Indonesia. Tapi, namanya pengusaha, bisa akal-akalan menggunakan kapal dengan bendera lain dan kontainernya tetap bisa masuk ke Indonesia.

Baca Juga :   Bentuk Solidaritas terhadap Palestina, Mahasiswa UIC Jakarta Geruduk McDonald’s Rawamangun

“Contoh ini secara tepat menggambarkan upaya sebagian bisnis produk terafiliasi Israel yang sibuk membantah kalau mereka terkait Israel. Lalu, berganti nama hingga rajin mengirimkan donasi ke Palestina melalui organisasi dan lembaga Islam di Jakarta,” ungkapnya.

Marzuki menerangkan, sejauh ini apa yang sudah dilakukan terkait boikot produk terafiliasi Israel sudah bagus, tapi harus dilakukan secar lebih masif. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 83 Tahun 2023 tentang imbauan umat islam untuk menghindari penggunaan produk terafiliasi Israel dan merekomendasikan pemerintah untuk mengambil langkah tegas, perlu lebih disebarluaskan.

Baca Juga :   MUI: Jangan Kendur Boikot Produk Israel

“MUI harus diajak mensosialisasikan fatwa itu dalam bentuk yang sederhana melalui media sosial. Luar biasa, banyak yang bisa disebarluaskan. Apalagi, masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim sebenarnya mudah diajak ikut berjuang dengan alasan jihad dan alasan emosional lainnya dan hal itu diperkuat fatwa,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif YKMI, Ahmad Himawan menegaskan, pentingnya para Capres dan Cawapres memberikan komitmen serius untuk mendukung aksi boikot ini. Karena komitmen ini akan berdampak pada terdongkraknya produk-produk nasional. Maka, seluruh umat muslim Indonesia, termasuk para Capres-Cawapres harus ikut berjuang membela dan mendukung Palestina merdeka.

“Sebagai masyarakat muslim, kami meyakini cinta tanah air adalah sebagian dari iman. “Dengan gerakan boikot terhadap produk asing yang terafiliasi Israel dan dengan mendorong masyarakat muslim untuk menggantinya ke produk lokal adalah sumbangsih kami sebagai umat Muslim,” terangnya.

Baca Juga :   MUI Ajak Masyarakat Terus Boikot Produk Terafiliasi Israel

Ahmad menegaskan, pihaknya bisa berperan aktif dengan melakukan edukasi, advokasi dan sosialisasi ke konsumen Muslim untuk terus melanjutkan boikot terhadap produk-produk terafiliasi Israel. Mengenai isu “Palestina Washing”, di mana sejumlah produk terafiliasi Israel berkilah kalau tidak saling terkait. Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan pemantauan.

“Kami akan melihat lagi sejauh mana mereka menghindar. Apakah mereka ganti kulit, ganti merek tetap kita pantau. Untuk itu, kami akan membentuk tim dan kerja sama dengan Gerbang Pronas dan lembaga-lain. Jangan sampai masyarakat kita dibodohi oleh produk-produk asing yang mengaku produk nasional melalui iklan-iklan yang sekarang tayang dengan masif di televisi maupun media sosial,” pungkasnya. (eva)