Ekbis  

Ekonomi RI Melambat di 2023, BPS Ungkap 3 Faktor Utama

Ilustrasi kota Jakarta Foto: KalderaNews.com

JagatBisnis.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan di tahun 2023. Pertumbuhan ekonomi di 2023 tercatat sebesar 5,02%, lebih rendah dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 5,31%.

Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan bahwa terdapat 3 faktor utama yang menyebabkan perlambatan ekonomi di 2023:

1. Berakhirnya “Durian Runtuh” Komoditas:

  • Harga komoditas unggulan seperti batubara dan minyak sawit mengalami penurunan di 2023.
  • Hal ini menyebabkan penurunan pendapatan negara dari sektor ekspor.
Baca Juga :   Harga Minyak Mentah Indonesia Turun ke USD 86,72 per Barel, Terendah dalam 7 Bulan

2. Penurunan Konsumsi Rumah Tangga:

  • Konsumsi masyarakat kelas menengah ke atas mulai berkurang dan bergeser ke investasi.
  • Hal ini terlihat dari melambatnya penerimaan PPN barang mewah, penumpang angkutan udara, serta penjualan mobil penumpang.
Baca Juga :   Akibat Letusan Gunung Api di Tonga, BMKG Pastikan RI Tak Terdampak Tsunami

3. Kenaikan Suku Bunga Bank Indonesia:

  • BI menaikkan suku bunga acuan sebanyak 200 basis poin di 2023 untuk mengendalikan inflasi.
  • Kenaikan suku bunga ini menyebabkan kredit perbankan menjadi lebih mahal, sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga :   Waspada! Varian Baru Omicron BN.1 Terdeteksi di Indonesia

Meskipun mengalami perlambatan, ekonomi Indonesia di 2023 masih mampu tumbuh di atas 5%. Hal ini menunjukkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih kuat dan resilien. (tia)

MIXADVERT JASAPRO