Wang Yi menekankan bahwa Cina selalu berusaha sejalan dengan keadilan dan keadilan internasional, bekerjasama dengan negara-negara Arab dan Islam untuk mengakhiri konflik serta kekerasan. Dalam upayanya, Cina berkomitmen untuk mendorong solusi terhadap masalah Palestina secepat mungkin.
Pernyataan Cina ini datang di tengah eskalasi pertempuran di Gaza yang telah meluas menjadi konflik regional di Timur Tengah. Amerika Serikat dan sekutunya terlibat dalam konfrontasi dengan kelompok sekutu Hamas.
Pekan lalu, AS dan Inggris melancarkan serangan terhadap kelompok Houthi di Yaman sebagai respons terhadap serangan mereka terhadap kapal-kapal di Laut Merah. Houthi menyatakan serangan mereka sebagai dukungan terhadap Palestina dan Hamas.
Serangan di Laut Merah telah menyebabkan pengalihan rute kapal komersial, meningkatkan kekhawatiran tentang inflasi dan gangguan rantai pasokan. Pertempuran yang terus berlanjut memiliki potensi untuk mengurangi lalu lintas melalui Terusan Suez dan merugikan ekonomi Mesir serta dampak pada investasi Cina di wilayah tersebut.
Jumlah kapal yang melalui Terusan Suez telah mengalami penurunan, menciptakan penurunan pendapatan sebesar 40 persen. Wang Yi juga mengungkap bahwa Presiden Xi Jinping telah berkomunikasi secara mendalam dengan pemimpin Arab Saudi dan Iran untuk meredakan perselisihan di Timur Tengah.
Wang Yi, dalam perjalanan diplomatiknya melalui Mesir, Tunisia, Togo, dan Pantai Gading, menekankan perlunya peran obyektif, non-pihak, dan konstruktif dari negara-negara berpengaruh dalam mengatasi konflik tersebut, sesuai pernyataan bersama dengan Menteri Luar Negeri Mesir.