JagatBisnis.com – Barcelona gagal mempertahankan gelarnya setelah mengalami kekalahan telak 1-4 dari rival utamanya, Real Madrid, dalam pertandingan final Piala Super Spanyol yang berlangsung di Al-Awwal Park, Riyadh, Arab Saudi, pada Senin dini hari WIB.
Pelatih Barcelona, Xavi, mencoba berbagai strategi dengan beralih formasi menjadi 4-3-3 dan menggunakan sistem empat gelandang untuk menghadapi serangan Real Madrid. Namun, rencana tersebut tidak berjalan sesuai harapan, dan Los Blancos berhasil mencetak gol-gol melalui hat-trick Vinicius Junior pada menit ketujuh, ke-10, dan ke-39 melalui titik penalti, serta gol dari Rodrygo pada menit ke-64. Satu-satunya gol Barcelona dicetak oleh penyerang Robert Lewandowski.
Setelah pertandingan, Xavi mengakui bahwa Barcelona memulai dengan sangat buruk dan mengalami kesulitan setelah tertinggal 3-1. Ia meminta maaf kepada para penggemar Barcelona, mengakui bahwa mereka tidak berada pada level yang dibutuhkan untuk mencapai final.
“Saya minta maaf kepada para penggemar karena sulit bagi kami untuk bersaing. Saya telah mengalami banyak kekalahan dalam karier saya, dan kami selalu bangkit. Barca akan kembali,” ungkap Xavi.
Xavi melihat pertandingan ini sebagai pengalaman yang bisa membantu Barcelona bersaing lebih baik di masa depan. Meskipun mengakui kekalahan yang sulit, ia menyatakan bahwa klub harus bangkit kembali dan berusaha meraih trofi yang masih tersedia.
Pertandingan ini menyisakan pertanyaan mengenai status Xavi sebagai pelatih Barcelona. Dengan jujur, Xavi mengaku khawatir tetapi siap menerima kritik. Dia menyatakan bahwa kekalahan ini merupakan langkah mundur, tetapi dia percaya bahwa mereka dapat membalikkan keadaan.
“Kami harus banyak berkembang untuk memenangi trofi. Ini adalah kekalahan yang berat tetapi masih banyak musim yang harus dilalui. Kami memiliki tiga trofi untuk diperjuangkan. Ini merupakan pukulan bagi klub dan para pemain, tetapi kami akan kembali,” tegas Xavi.
(tia)