JagatBisnis.com – Harga minyak mentah dunia anjlok pada Kamis (28/12), menyusul kabar bahwa semakin banyak perusahaan pelayaran siap untuk transit kembali di rute Laut Merah. Hal itu mengurangi kekhawatiran tentang gangguan pasokan karena ketegangan akibat serangan Israel terhadap kelompok militan Houthi Yaman terus meningkat.
Dikutip dari Reuters, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret anjlok 3 persen menjadi USD 77,15 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 3,2 persen menjadi USD 71,77 per barel.
Perusahaan pelayaran besar sempat berhenti menggunakan rute Laut Merah dan Terusan Suez awal bulan ini setelah kelompok militan Houthi Yaman mulai menyerang kapal-kapal. Namun, kabar bahwa semakin banyak perusahaan pelayaran siap untuk kembali transit di rute tersebut memicu ekspektasi bahwa pasokan minyak mentah akan tetap terjaga.
Ketegangan di Laut Merah masih menjadi perhatian pasar, namun kabar tentang kembalinya kapal-kapal ke rute tersebut telah meredakan kekhawatiran. Hal itu dapat membantu mengurangi tekanan pada harga minyak mentah.
Selain itu, harga minyak mentah juga tertekan oleh pelemahan ekonomi global. Bank Dunia telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2023 menjadi 2,9 persen, dari sebelumnya 3,6 persen. Hal itu diperkirakan akan mengurangi permintaan minyak mentah.
Berikut adalah pergerakan harga komoditas pada Kamis (28/12):
- Minyak mentah Brent: USD 77,15 per barel (-3%)
- Minyak mentah WTI: USD 71,77 per barel (-3,2%)
- Batu bara: USD 138,10 per ton (-1,36%)
- CPO: MYR 3.659 per ton (-1,1%)
- Nikel: USD 16.734 per ton (-1,2%)
- Timah: USD 25.680 per ton (+0,14%) (tia)