JagatBisnis.com – Wilayah Jawa Barat tidak hanya dikenal sebagai lumbung pangan, tetapi juga memiliki potensi migas yang cukup besar. Hal ini dibuktikan dengan penemuan dua sumur eksplorasi baru di Provinsi Jawa Barat oleh PT Pertamina EP Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina.
Dua sumur tersebut yakni East Akasia Cinta (EAC)-001 di wilayah kerja PEP Jatibarang Field, Kabupaten Indramayu dan Sumur East Pondok Aren (EPN)-001 di wilayah kerja PEP Tambun Fild, Kabupaten Bekasi.
Pada sumur EAC-001, hasil Uji Alir Produksi (Drill Stem Test/DST) diperoleh laju alir minyak sebesar 30 BOPD, gas mencapai 2,08 MMSCFD dan kondensat setara 15,05 BCPD. Sementara, pada sumur EPN-001, hasil DST kedua menunjukkan laju alir minyak sebesar 402 BOPD dan gas mencapai 1,09 MMSCFD.
Penemuan kedua sumur migas ini merupakan kabar baik bagi industri migas nasional, khususnya Pertamina EP. Hal ini menunjukkan bahwa potensi migas di Jawa Barat masih cukup besar, bahkan di wilayah-wilayah yang sudah mature.
VP Explorations Pertamina EP, Indra Yuliandri, mengatakan bahwa potensi Jawa Barat Utara untuk onshore masih cukup menjanjikan. Menurutnya, sumur migas di wilayah Jabar Utara dinilai sudah mature, bahkan over mature karena sudah diproduksi sejak zaman Belanda.
“Padahal potensinya masih ada. Berdasarkan evaluasi eksplorasi, di cekungan Jabar Utara masif dan agresif. Khusus Bekasi dengan penemuan EPN, ini kita bisa temukan play-play yang sama,” ujar Indra.
Temuan cadangan migas di Bekasi dan Indramayu ini menjadi bagian penting dari program pemerintah di sektor energi nasional untuk mencapai target produksi gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) dan produksi minyak 1 juta barel per hari pada tahun 2030.
Dengan penemuan ini, diharapkan produksi migas nasional dapat terus meningkat dan memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. (tia)
