JagatBisnis.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali akan menjadi pemilik mayoritas saham LRT Bali, dengan kepemilikan sebesar 51%. Sementara pemerintah pusat akan memiliki 49% saham.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam kunjungannya ke Bali pada Minggu (17/12). Budi Karya mengatakan, pembangunan LRT Bali akan dimulai pada awal 2024.
“Pemprov Bali sudah bersedia mendanai capital expenditure (capex) maupun operasional expenditure (opex) sebagai penyangga proyek LRT tersebut,” kata Budi Karya.
Budi Karya menegaskan, pembangunan LRT Bali merupakan upaya pemerintah untuk mengatasi kemacetan di Pulau Dewata. Selain itu, LRT juga diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas antar wilayah di Bali, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Bali merupakan pameran atau wajah pariwisata taraf internasional milik Indonesia. Kemacetan yang tak tertangani bisa menjadi bumerang apabila tidak kita tangani,” ujar Budi Karya.
Rute LRT Bali dalam tahap studi kelayakan oleh konsorsium asal Korea Selatan. Bocorannya, LRT Bali akan memiliki rute dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke Seminyak melalui Parkir Sentral.
Pemprov Bali menilai rencana pembangunan LRT Bali menjadi bentuk perhatian pemerintah pusat terkait kondisi kemacetan Bali yang berimbas juga pada pariwisatanya.
“Bali sangat membutuhkan transportasi pariwisata yang modern, karena memang kita rasakan saat ini pada jam-jam tertentu kemacetannya luar biasa terutama bandara ke wilayah Kuta sampai Canggu,” tutur Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra.
Potensi Manfaat LRT Bali
Pembangunan LRT Bali memiliki potensi manfaat yang besar bagi Pulau Dewata. Berikut adalah beberapa potensi manfaat tersebut:
- Meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas: LRT Bali akan menghubungkan Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan beberapa wilayah penting di Bali, seperti Seminyak dan Canggu. Hal ini akan meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas antar wilayah di Bali, sehingga memudahkan wisatawan dan masyarakat untuk bermobilitas.
- Mencegah kemacetan: LRT Bali diharapkan dapat mengurangi kemacetan di Bali, terutama di kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Seminyak. Hal ini akan meningkatkan kenyamanan dan keamanan berkendara di Bali.
- Mendorong pertumbuhan ekonomi: Pembangunan LRT Bali akan menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Bali. Selain itu, LRT Bali juga diharapkan dapat meningkatkan daya tarik pariwisata Bali.
Pembangunan LRT Bali merupakan proyek strategis yang akan memberikan dampak positif bagi Bali. Dengan dukungan dari pemerintah pusat dan Pemprov Bali, diharapkan proyek ini dapat segera terealisasi dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat Bali. (tia)