Berita  

Korea Utara Meluncurkan Rudal Antarbenua, Tegangnya Hubungan Internasional Meningkat

Ilustrasi Rudal Foto: LensaIndonesia.com

JagatBisnis.com –  Korea Utara menciptakan gelombang kekhawatiran internasional setelah meluncurkan rudal balistik antarbenua pada Senin, dengan jangkauan yang dapat mencapai Amerika Serikat. Peluncuran ini merupakan yang kedua dalam beberapa jam setelah Korea Utara mengutuk unjuk kekuatan Amerika Serikat sebagai langkah provokatif yang menyebabkan reaksi keras dari Korea Selatan dan Jepang.

Rudal tersebut, yang disebut sebagai Hwasong-18, memiliki potensi untuk menempuh jarak lebih dari 15.000 km, mengancam tidak hanya Jepang tetapi juga seluruh daratan Amerika Serikat, seperti yang diungkapkan oleh Wakil Menteri Pertahanan Parlemen Jepang, Shingo Miyake.

Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan menggambarkan peluncuran sebagai tindakan destabilisasi yang mengabaikan peringatan internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB. Sebagai respons, Presiden Yoon Suk Yeol memerintahkan peningkatan operasi “pencegahan nuklir” bersama Amerika Serikat.

Baca Juga :   Korea Utara dan Indonesia Miliki Hubungan Baik?

Pada hari yang sama dengan peluncuran, Cina dan Korea Utara mengadakan pertemuan tingkat tinggi di Beijing. Meskipun Cina menegaskan komitmennya untuk memperdalam kerja sama, negara itu tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai pembicaraan yang mencakup “keprihatinan bersama”. Cina, sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, telah mendukung sanksi terhadap Korea Utara hingga 2017, tetapi menolak untuk mendukung sanksi lebih lanjut, mengatakan bahwa hal itu hanya akan meningkatkan ketegangan.

Baca Juga :   Saat Uji Coba, Rudal Balistik Korea Utara Meledak di Udara

Rudal Hwasong-18 diluncurkan dari dekat ibu kota Pyongyang, menempuh lintasan sekitar 1.000 km menuju laut lepas pantai timur Korea Utara. Penerbangan berlangsung selama 73 menit, dengan ketinggian maksimum lebih dari 6.000 km, sebelum jatuh ke laut sebelah barat Hokkaido di luar zona ekonomi eksklusif Jepang, demikian laporan Kementerian Pertahanan Jepang.

Baca Juga :   Korea Utara Klaim Kasus COVID-19 Terkendali

Peluncuran ini terjadi setelah Korea Utara menembakkan rudal balistik jarak pendek pada malam sebelumnya, yang diikuti oleh pernyataan keras terhadap Amerika Serikat. Korea Utara mengecam “pratinjau perang nuklir” Amerika Serikat, termasuk kedatangan kapal selam bertenaga nuklir di Korea Selatan pada hari sebelumnya.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO