JagatBisnis.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas memberi sinyal harga MinyaKita akan naik Rp 1.000, dari Rp 14.000 menjadi Rp 15.000 per liter. Kenaikan harga itu bakal diterapkan setelah Pemilu 2024.
“Iya (harga MinyaKita naik). Habis pemilu Rp 15.000,” kata Zulhas saat ditemui di Tokopedia Tower, Jakarta Selatan pada Selasa (12/12).
Zulhas tidak membeberkan apa saja alasan pemerintah menaikkan harga MinyaKita. Namun, salah satu alasan berubahnya harga tersebut karena mahalnya ongkos pengemasan.
“Memang mestinya karena packaging-nya sudah mahal, cuma nanti lah abis pemilu,” ungkap Zulhas.
“Bukan naik, (tapi) penyesuaian (harga),” tambahnya.
Kenaikan harga MinyaKita tersebut masih perlu dibahas lebih lanjut dalam rapat di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
“Tapi kita belum memutuskan, masih harus rapat Menko dulu untuk jadi Rp 15.000 per liter. Jadi sementara Rp14.000 kita toleransi sampai Rp 14.500 per liter,” kata Zulkifli Hasan usai meninjau pasokan dan harga kebutuhan pokok di Pasar Senen, Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Kamis (30/11).
Kabar kenaikan harga MinyaKita ini pun mendapat tanggapan dari netizen. Banyak netizen yang menyayangkan keputusan pemerintah tersebut. Mereka menilai kenaikan harga MinyaKita akan menambah beban masyarakat yang sudah tertekan dengan kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya.
“Ini bukan penyesuaian, tapi kenaikan!,” kata salah satu netizen di Twitter.
“Pemerintah harusnya fokus menurunkan harga kebutuhan pokok, bukan malah menaikkannya,” kata netizen lainnya.
“Ini bentuk ketidakpedulian pemerintah terhadap rakyat kecil,” kata netizen lainnya lagi.
Sejauh ini, pemerintah belum memberikan keterangan resmi terkait rencana kenaikan harga MinyaKita. Namun, jika benar terjadi, kenaikan harga tersebut tentu akan menjadi beban tambahan bagi masyarakat. (tia)
