Ekbis  

Rupiah Masih Lebih Baik dari Ringgit Malaysia, BI Perkuat Stabilitas Nilai Tukar

JagatBisnis.com –  Bank Indonesia (BI) menilai fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih wajar dan terkendali. Berdasarkan catatan bank sentral, rupiah bisa kembali menguat.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, rupiah menguat 1,99 persen dibandingkan pada level akhir Oktober 2023. Secara year-to-date, nilai tukar rupiah tercatat stabil, dengan depresiasi terbatas 0,04 persen dari level akhir Desember 2022.

“Lebih baik dibandingkan dengan Rupee India, Baht Thailand, dan Ringgit Malaysia yang masing-masing tercatat melemah sebesar 0,70 persen, 1,70 persen, dan 5,84 persen,” kata Perry.

Baca Juga :   Konflik Hamas-Israel Membuat Rupiah Melemah, Tembus Rp 15.703 per Dolar AS

Perry mengatakan penguatan nilai tukar rupiah ini didorong oleh aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik, sejalan dengan persepsi positif investor.

Investor menilai prospek ekonomi Indonesia yang tetap baik dengan stabilitas yang terjaga dan imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik, di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.

Baca Juga :   Desain Uang Indonesia Terbaik Sebagai Best New Banknote Series

Bank Indonesia memastikan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah terus diperkuat, agar sejalan dengan nilai fundamentalnya dan mendukung pengendalian imported inflation.

Strategi operasi moneter “pro market” melalui instrumen SRBI dan SVBI dioptimalkan, guna meningkatkan manajemen likuiditas institusi keuangan domestik dan menarik masuknya aliran portofolio asing dari luar negeri.

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah, perbankan, dan dunia usaha untuk mendukung implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sejalan dengan PP Nomor 36 Tahun 2023.

Baca Juga :   Rupiah Masih Terdepresiasi, BI Diperlukan Kebijakan Tambahan

Berita ini menarik karena menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah masih relatif stabil di tengah ketidakpastian pasar keuangan global. Hal ini menunjukkan bahwa investor masih optimistis terhadap prospek ekonomi Indonesia.

Selain itu, berita ini juga menunjukkan bahwa Bank Indonesia terus berupaya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. (tia)

MIXADVERT JASAPRO