Starbucks Mogok Kerja di Hari Promo, Tuntut Kenaikan Gaji

Pekerja Starbucks di AS Tuntut Kenaikan Gaji Foto : Kumparan

JagatBisnis.com –  Red Cup Day adalah hari di mana konsumen Starbucks bisa mendapat kopi gratis jika menggunakan cangkir khusus berwarna merah yang disiapkan oleh perusahaan. Setiap tahun, pengunjung Starbucks selalu melonjak di hari ini. Pada Red Cup Day 2022 lalu, kunjungan ke kedai Starbucks melonjak 94 persen. Hal ini membuat pekerja jauh lebih sibuk, bahkan kadang menjadi korban bully-an konsumen yang kesal karena antre terlalu lama.

Baca Juga :   Pekan Depan, Kru Film dan TV Hollywood Mogok Kerja Massal

Starbucks Workers United, serikat pekerja Starbucks, mewakili lebih dari 9.000 karyawan kedai kopi itu dari sekitar 360 toko di AS. Mereka menyebut aksi mogok akan membuat gerai kekurangan pekerja, sehingga berharap manajemen memahami pentingnya keberadaan staf.

Para pekerja yang mogok mengusung sejumlah poster tuntutan di depan kedai tempat mereka bekerja. Poster itu bertuliskan antara lain, “No Contract, No Coffee”, “Red Cup Rebellion”, dan “ULP (Unfair Labour Practice) Strike”.

Baca Juga :   Uang Dinas Belum Cair, Anggota DPRD Mogok Kerja

Salah satu pekerja yang mogok, Mary Boca, mengatakan dia sangat berharap gajinya bisa naik lebih tinggi. “Saya telah mendengar manajer kami mengatakan mereka perlu mempekerjakan 12 orang. Pada saat ramai lagi musim promo seperti ini, banyak pegawai yang ditugaskan,” kata Boca.

Merespons aksi mogok tersebut, manajemen Starbucks mengatakan toko mereka di berbagai kota di AS tetap buka dan melayani pembeli. Starbucks memiliki hampir 10.000 gerai di AS. Sementara yang mogok, diklaim manajemen tak lebih dari 3 persen.

Baca Juga :   Starbucks Mesir Obral Diskon Besar-besaran, Terdampak Boikot Anti-Israel

Awal bulan ini, Starbucks mengatakan akan menaikkan gaji per jam untuk pekerja ritelnya di AS setidaknya sebesar 3 persen mulai tahun 2024. Angka kenaikan yang terlalu rendah itu, dikritik oleh para pekerja. (tia)