Pemerintah Pastikan Izin Tambang Freeport Berlanjut hingga 2061, Ada Pesan Khusus Jokowi untuk Freeport

Tambang Freeport di Papua Foto : Kumparan

JagatBisnis.com –  Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, perpanjangan izin tambang Freeport di Indonesia harus terlaksana, mengingat cadangan mineral di wilayah izin usaha pertambangan perusahaan masih ada.

“Freeport ya itu (diperpanjang) 2061, dia sudah sekian puluh tahun. Dalam persyaratannya ada cadangan, masa kita mau putusin terus nyari lagi,” kata Arifin saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jumat (17/11).

Arifin memastikan, manajemen Freeport Indonesia masih di bawah naungan Holding BUMN MIND ID, sebagai pemegang saham mayoritas. Namun, masalah teknis masih dipegang oleh perusahaan induk.

Baca Juga :   Partai Ummat Tak Mau Tanggapi Sindiran Jokowi Soal Parpol Tak Lolos Pemilu

“Dipegang mayoritas Indonesia, operator ship-nya MIND ID. Kalau teknik pertambangan dan segala macam tetap aja kita perlu yang jago ngebor,” tuturnya.

Dia menuturkan, pemerintah meminta proses perpanjangan izin tambang Freeport, termasuk soal divestasi saham sebesar 10 persen, bisa rampung secepatnya. Sebab, pihak Freeport harus menghitung cadangan mineral yang dimilikinya untuk kemudian di hilirisasi lebih lanjut.

“Insyaallah, tapi mestinya bisa diselesaikan cepat lah ada kepastian. Karena juga kita perlu lihat investasi barat ke sini tuh agak sulit. Jadi jangan sampai kita disangkain maunya ke sana aja,” ucap Arifin.

Baca Juga :   Jokowi Minta TNI-Polri Miliki Talent Digital

Adapun pemerintah juga meminta Freeport Indonesia membangun fasilitas pengolahan mineral atau smelter baru di dalam negeri. Smelter itu rencananya akan dibangun di Fakfak, Papua Barat.

Hal ini juga menyusul rencana yang sama akan dilakukan oleh PT Pupuk Indonesia (Persero) yaitu membangun pabrik pupuk. Arifin berharap tercipta kawasan industri yang terintegrasi di Fakfak.

“Kelebihan bijih itu nanti dibawa ke kawasan industri Fakfak. Kita harus nyiapin infrastruktur supaya industri masuk. Kalau industri masuk dengan segala macamnya tentu cost dia akan besar, tidak kompetitif,” jelas Arifin.

Baca Juga :   Soal Polemik Kabasarnas Tersangka, Jokowi: Itu Masalah Koordinasi

Sebelumnya, dalam pertemuan dengan bos Freeport, Jokowi menyambut baik pembahasan penambahan saham Freeport ke Indonesia hingga perpanjangan izin tambang yang telah mencapai tahap akhir.

“Saya senang mendengar pembahasan penambahan 10 persen saham Freeport di Indonesia dan perpanjangan izin tambang selama 20 tahun telah capai tahap akhir,” kata Jokowi kepada Adkerson.

Jokowi berharap agar hal tersebut dapat diselesaikan pada akhir November tahun ini. “Selesai di akhir bulan ini,” pungkasnya. (tia)

MIXADVERT JASAPRO