Berita  

Korea Selatan Mengizinkan Masuk 100 Pekerja Rumah Tangga Asing untuk Meningkatkan Angka Kelahiran

Korea Selatan

JagatBisnis.comKorea Selatan telah menyetujui rencana kota Seoul untuk mengizinkan 100 pekerja rumah tangga asing masuk ke negara tersebut melalui program percontohan. Langkah ini diambil dengan tujuan meningkatkan angka kelahiran sambil membantu lebih banyak perempuan kembali ke dunia kerja.

Korea Selatan telah menghadapi penurunan tajam dalam angka kelahiran, populasi yang menua, dan keengganan untuk menerima lebih banyak imigran, yang semuanya telah berdampak negatif pada pertumbuhan populasi. Walikota Seoul, Oh Se-hoon, mengungkapkan bahwa pekerja rumah tangga asing dapat berperan dalam merevitalisasi masyarakat dan membantu perempuan dalam memenuhi ambisi karir mereka.

Banyak perempuan Korea Selatan menghadapi tekanan untuk tetap di rumah dan merawat keluarga atau memilih untuk tidak memiliki anak sama sekali karena biaya yang tinggi dalam membesarkan anak. Namun, Kementerian Tenaga Kerja mencatat penurunan minat anak muda Korea terhadap pekerjaan rumah tangga.

Baca Juga :   Buruknya Jambore Pramuka 2023 di Korea Selatan: Toilet Kotor, Dana Dikorupsi, dan Aib Nasional

Korea Selatan sedang dalam pembicaraan dengan Filipina sebagai salah satu sumber potensial pekerja rumah tangga, dengan rencana pelaksanaan program percontohan pada awal Desember. Saat ini, hanya orang asing tertentu, seperti pasangan warga negara Korea dan etnis Korea, yang diizinkan bekerja sebagai pekerja rumah tangga.

Baca Juga :   Hujan Deras Mengakibatkan 4 RT di Jakarta Banjir

Pemerintah memperkirakan bahwa harga pasar untuk pekerja rumah tangga penuh waktu yang tinggal bersama keluarga angkat adalah sekitar 3,5-4,5 juta won atau setara Rp 39-52 juta per bulan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi penurunan angka kelahiran di negara ini.

Baca Juga :   Korea Utara Luncurkan Rudal Jelajah Menuju Laut Kuning, Korea Selatan Waspada

Korea Selatan melaporkan tingkat kesuburan terendah di dunia pada 2022, dengan rata-rata jumlah bayi yang lahir dari setiap wanita hanya 0,78. Angka kesuburan di Seoul bahkan lebih rendah, yaitu hanya 0,59. Sementara angka rata-rata kesuburan di negara-negara OECD adalah 1,59 pada tahun 2020.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO