Berita  

Hubungan Rusia dan Korea Utara Semakin Dekat, Amerika Serikat Khawatir akan Perkembangan Perundingan Senjata

Kim Jong Un Dan Vladimir Putin Foto DW

JagatBisnis.comHubungan antara Rusia dan Korea Utara nampaknya semakin dekat, memicu kekhawatiran dari Amerika Serikat mengenai kemungkinan perkembangan perundingan senjata di antara keduanya. Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, mengungkapkan hal ini dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Washington.

Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, dilaporkan telah mencoba mengunjungi Korea Utara untuk meyakinkan pihak Pyongyang agar menjual amunisi artileri ke Rusia. Surat-surat komunikasi antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un juga telah terungkap, di mana keduanya berjanji untuk meningkatkan kerja sama bilateral mereka.

Intelijen Amerika Serikat mengindikasikan bahwa sejumlah pejabat Rusia telah melakukan perjalanan ke Pyongyang setelah kunjungan Menteri Pertahanan Shoigu. Meskipun Misi Korea Utara dan Rusia untuk PBB di New York belum memberikan tanggapan resmi terkait situasi ini.

Baca Juga :   Rusia Ingin Habisi Ukraina dalam 3 Hari, tapi Kenyataannya...

Sebelumnya, Washington telah mengeluarkan peringatan bahwa Korea Utara dapat memberikan lebih banyak senjata kepada Rusia. Sebagai respons, Amerika Serikat baru-baru ini memberlakukan sanksi terhadap tiga entitas yang diduga terlibat dalam perjanjian senjata antara kedua negara.

Baca Juga :   Cadangan Emasnya Senilai Rp1.988 Triliun, Tidak Laku

Kirby juga menyampaikan bahwa Korea Utara telah mengirimkan roket dan rudal infanteri ke Rusia pada tahun sebelumnya, dan Moskow berupaya untuk memperoleh lebih banyak amunisi dari pihak Korea Utara. Ia menyatakan kekhawatiran bahwa Korea Utara mungkin sedang mempertimbangkan memberikan dukungan militer kepada tentara Rusia di Ukraina.

Baca Juga :   Pemerintah AS Persingkat Masa Isolasi dan Karantina COVID-19

Dalam konteks ini, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, dan Inggris telah menyampaikan pernyataan di PBB, menyatakan bahwa setiap kesepakatan senjata antara Rusia dan Korea Utara akan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Pernyataan tersebut juga mengimbau Korea Utara untuk menghentikan perundingan senjata dengan Rusia dan mematuhi komitmen yang telah diumumkan sebelumnya terkait larangan menjual atau menyediakan senjata kepada Rusia.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO