Hadiah Umrah Anak Peserta Jalan Sehat Diganti dengan TV karena Belum Memiliki Hak Pilih

Peserta Jalan Sehat Foto : Kumparan

JagatBisnis.com –  Sebuah kontroversi muncul setelah seorang peserta jalan sehat Anak Rakyat di Lapangan Tala Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mendapatkan hadiah umrah yang kemudian dibatalkan dan diganti dengan televisi (TV) dan dispenser. Kisah ini segera viral di media sosial, memicu perdebatan tentang keputusan panitia.

Peserta yang bernama Josh alias Rifky, berusia 12 tahun, semula meraih hadiah umrah sebagai pemenang jalan sehat Anak Rakyat. Namun, hadiah tersebut dibatalkan oleh panitia dengan alasan bahwa Rifky masih di bawah umur, belum memiliki kartu tanda penduduk (KTP), dan belum memiliki hak memilih untuk Pemilu 2024.

Menurut Sugali Halim, salah satu anggota panitia, hadiah umrah sebenarnya ditujukan untuk peserta dewasa yang memiliki KTP. Informasi ini telah diumumkan pada saat distribusi kupon dan di panggung acara. Karena Rifky tidak dapat memenuhi persyaratan tersebut, panitia memutuskan untuk membatalkan hadiah umrahnya sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.

Baca Juga :   Samsung Rilis Jajaran Televisi Terbaru di Tahun 2021

Meskipun orang tua Rifky mengajukan komplain terhadap keputusan panitia, Sugali menjelaskan bahwa pemenang hadiah umrah harus memenuhi persyaratan administratif, termasuk memiliki KTP. Menurutnya, tidak mungkin memberikan hadiah umrah kepada Rifky yang belum memiliki KTP, karena akan memicu protes dari peserta lain dan mengabaikan SOP yang telah ditetapkan.

Baca Juga :   Samsung Rilis Jajaran Televisi Terbaru di Tahun 2021

Sugali juga mengklarifikasi bahwa hadiah pengganti yang diberikan (TV dan dispenser) bukanlah sebagai gantinya, melainkan sebagai kenang-kenangan atas partisipasi Rifky dalam acara tersebut. Panitia telah meminta maaf atas kebingungannya dan menjelaskan mengapa keputusan tersebut diambil.

Baca Juga :   Samsung Rilis Jajaran Televisi Terbaru di Tahun 2021

Acara jalan sehat ini diselenggarakan oleh Yayasan Anak Rakyat dan merupakan agenda rutin di setiap kecamatan di Makassar. Kontroversi ini telah menyoroti perlunya komunikasi yang lebih baik dalam memberikan hadiah dan klarifikasi terkait persyaratan yang diberlakukan untuk berbagai kategori hadiah dalam acara-acara seperti ini.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO