Presiden Jokowi Ungkap Upaya Mengatasi Polusi Udara di DKI Jakarta dan Sekitarnya

Presiden Jokowi foto : Kumparan.com/

JagatBisnis.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengungkapkan sejumlah faktor yang menyebabkan tingginya tingkat polusi udara di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Dalam pertemuan ratas menteri di Istana Merdeka pada Senin (14/8), beliau memandang perlu untuk mengatasi masalah ini secepat mungkin.

Jokowi menyatakan bahwa kualitas udara yang buruk di wilayah Jabodetabek disebabkan oleh beberapa faktor utama. Pertama, kemarau panjang selama tiga bulan terakhir telah meningkatkan konsentrasi polutan dalam udara. Faktor ini menjadi penyebab utama peningkatan polusi.

Selanjutnya, emisi dari transportasi bermotor juga ikut berkontribusi pada polusi udara. Kendaraan dengan tenaga pembakaran internal mengeluarkan berbagai polutan yang merugikan lingkungan. Untuk mengatasi hal ini, Jokowi berencana menerapkan regulasi batas emisi EURO 5 dan EURO 6. Selain itu, upaya untuk mengurangi penggunaan kendaraan berbasis bahan bakar fosil dan mendorong beralih ke transportasi massal juga menjadi prioritas.

Baca Juga :   Jokowi: Anggaran LPDP 2023 Capai Rp139 Triliun, Universitas Top Dunia Berbondong-bondong Tawarkan Diri

Industri di wilayah Jabodetabek juga menjadi sumber emisi yang signifikan. Aktivitas industri menghasilkan polutan yang berkontribusi terhadap peningkatan polusi udara. Oleh karena itu, pemerintah akan melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap sektor industri dan pembangkit listrik di wilayah ini.

Baca Juga :   Ketua DPP Partai NasDem: Jangan Bandingkan Anies dan Jokowi

Untuk mengatasi masalah polusi udara ini, Presiden Jokowi telah menyusun serangkaian langkah strategis dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam jangka pendek, pemerintah akan melakukan rekayasa cuaca untuk memicu hujan, sehingga dapat membantu membersihkan udara dari partikel-partikel polutan. Selain itu, regulasi batas emisi kendaraan EURO 5 dan EURO 6 akan diterapkan untuk mengurangi emisi dari transportasi bermotor. Peningkatan jumlah ruang terbuka hijau juga akan dilakukan untuk membantu menyaring udara.

Dalam jangka menengah, Jokowi mendesak untuk mengurangi penggunaan kendaraan berbasis bahan bakar fosil dan mendorong masyarakat beralih ke transportasi massal seperti LRT, MRT, dan kereta cepat. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi beban emisi dari transportasi individual.

Baca Juga :   Ini Pemicu Udara di Jakarta Kian Parah

Untuk jangka panjang, pemerintah akan memperkuat upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Pengawasan lebih ketat terhadap sektor industri dan pembangkit listrik di sekitar Jabodetabek juga akan diintensifkan. Selain itu, edukasi kepada masyarakat akan menjadi hal penting dalam upaya mengatasi polusi udara ini.

Jokowi berharap bahwa dengan langkah-langkah ini, kualitas udara di wilayah Jabodetabek dapat ditingkatkan secara signifikan dan lingkungan yang lebih bersih dapat diwariskan kepada generasi mendatang.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO