JagatBisnis.com – Sharp kembali meluncurkan smartphone flagship terbarunya, Aquos R7s di Indonesia. Ponsel ini merupakan versi rebrand dari Aquos R7 yang menyambangi pasar Jepang pada Mei 2022. Oleh karena itu, smartphone ini menghadirkan spesifikasi yang identik dengan Aquos R7 versi di Jepang.
“Ponsel ini diboyong ke Indonesia karena sangat laku di Jepang. Jadi ini tanggung jawab saya untuk membawa ponsel yang sangat laku ini ke Indonesia,” kata President Director Sharp Electronics Indonesia (SEID) Shinji Teraoka, saat peluncuran Sharp Aquos R7s di Jakarta, Rabu (26/7/2023).
Dia menjelaskan, smartphone ini mengunggulkan sektor kamera dengan mengusung sensor berukuran satu inci di kamera utamanya, dengan resolusi resolusi 47,2 MP (f/1.9). Kamera tersebut diklaim bisa mendeteksi pergerakan wajah, tubuh, dan mata secara real-time berkat kehadiran fitur octa-PDAF autofocus.
“Selain kamera utama, punggung ponse ini juga dibekali kamera portrait 1,9 MP. Kamera utama diletakkan di dalam modul berbentuk lingkaran, sementara kamera portrait dan lampu flash LED ditempatkan di luar modul tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, AUVI Product Head Division PT SEID, Ardy Sofyan menambahkan, ada sejumlah alasan yang mendorong perusahaan untuk tetap meluncurkan smartphone di Indonesia. Pertama, pasar smartphone di Indonesia, per bulannya ponsel bisa terjual 3 hingga 4 juta unit.
“Coba bandingkan dengan TV LED yang umumnya hanya terjual sebanyak 300 ribu. Angka jutaan itu sungguh luar biasa,” ujarnya.
Ardy menjelaskan, industri smartphone memiliki perputaran modal yang cepat, sehingga membuat pihaknya makin tergiur untuk masuk ke industri tersebut. Apalagi, smartphone baru diluncurkan setiap enam bulan atau satu tahun sekali.
“Jadi, kita tertarik untuk melanjutkan ekspansi ke divisi smartphone, sekaligus untuk memperkuat brand ini. Makanya, kami berharap pangsa pasar smartphone kami di Indonesia semakin meningkat ke depannya,” terangnya.
Menurut dia, tahun lalu, pihaknya menargetkan agar 2023, perusahannya memegang pangsa pasar sekitar 5-10 persen. Sayangnya, hal itu belum tercapai. Untuk itu, saat ini ditargetkan 5 persen saja. (eva)