JagatBisnis.com – Menurut Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Indonesia sedang fokus untuk mengembangkan vaksin baru yang lebih efektif dalam menangani kasus Tuberkulosis (TBC). Saat ini, vaksin yang digunakan memiliki tingkat efektivitas yang rendah, yaitu sekitar 50 persen. Oleh karena itu, pemerintah sedang mengkaji tiga potensi vaksin baru yang akan segera diperkenalkan.
Salah satu vaksin yang paling dekat dengan tahap pengembangan adalah vaksin yang awalnya ditemukan oleh Glaxosmithkline (GSK) dan kemudian diambil alih oleh Bill Gates Foundation. Vaksin ini sedang menjalani uji klinis di Indonesia dengan kerjasama antara Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Padjajaran.
Selain itu, ada juga dua kandidat vaksin lainnya yang sedang dikaji oleh pemerintah. Kandidat pertama adalah vaksin mRNA yang bekerja mirip dengan vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer dan Moderna. Kerjasama antara BioNTech dan Biofarma berperan dalam pengembangan vaksin ini. Kandidat kedua adalah vaksin viral vector yang dikembangkan oleh CanSino bekerja sama dengan Etana.
Menteri Kesehatan menekankan bahwa vaksin mRNA memiliki potensi untuk lebih cepat dalam pengembangannya, mirip dengan vaksin COVID-19 yang telah dikembangkan oleh Pfizer dan Moderna. Namun, perlu diingat bahwa vaksin-vaksin ini masih dalam tahap pengujian dan penelitian yang lebih lanjut.
Indonesia saat ini menghadapi tantangan besar dalam penanggulangan TBC, dengan menjadi negara dengan kasus TBC terbesar kedua di dunia setelah India. Total kasus TBC di Indonesia diperkirakan mencapai 996 ribu pada akhir tahun 2022, dengan 740 ribu kasus yang terdeteksi. Dalam upaya mengatasi masalah ini, pemerintah berkomitmen untuk mengakselerasi pengembangan vaksin baru guna mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat TBC di negara ini.
Dengan adanya upaya serius dari pemerintah dan kerjasama dengan berbagai lembaga, diharapkan vaksin baru yang lebih efektif dalam melawan TBC dapat segera tersedia dan membantu mengurangi beban penyakit ini di Indonesia.
(tia)
