Kemenhub Ditolak Impor Gerbong Bekas, Fokus Penuhi Kebutuhan KRL dengan Skenario Baru

KRL

JagatBisnis.com –  Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menindaklanjuti arahan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, dengan mengganti rencana impor gerbong kereta api bekas. Dalam skenario baru, Kemenhub akan memenuhi kebutuhan Kereta Rel Listrik (KRL) dengan mengadakan pengadaan kereta baru melalui opsi retrofit. Langkah ini diambil untuk memastikan penyediaan KRL yang memadai untuk melayani masyarakat.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Mohamad Risal Wasal, menyampaikan bahwa pihaknya sedang menunggu masukan dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan Kemenko Marves terkait Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam pengadaan kereta baru melalui opsi retrofit. Rencananya, dalam tiga tahun ke depan, akan dilakukan revitalisasi terhadap 4 rangkaian kereta per tahun. Pada tahun ini, 4 rangkaian kereta masuk, tahun depan 4 rangkaian kereta selesai direvitalisasi, dan kemudian akan keluar 4 rangkaian kereta lagi. Setelah itu, pada tahun ketiga, akan masuk 8 buah kereta baru. Dengan skenario ini, diharapkan kebutuhan akan KRL dapat terpenuhi hingga tahun 2027.

Risal menegaskan bahwa rencana pengadaan kereta baru tidak akan berasal dari Negara China. Opsi pengadaan kereta baru akan mencakup kereta buatan PT INKA (Persero) dan impor dari Jepang. Hal ini dilakukan untuk memastikan kualitas dan perawatan KRL lebih mudah, meskipun biaya pengadaan akan sedikit lebih tinggi. Risal juga menepis kekhawatiran bahwa pembelian trainset baru akan mempengaruhi subsidi atau public service obligation (PSO) untuk KRL Jabodetabek.

Baca Juga :   The Essentials at Daru Penuhi Kebutuhan Hunian Idaman Kaum Milenial

Sebelumnya, Luhut Pandjaitan telah memutuskan untuk membeli KRL baru dari Jepang. Keputusan ini berarti rencana pemerintah untuk mengimpor KRL bekas dari Jepang harus dibatalkan. Luhut menjelaskan bahwa pembelian KRL baru ini dilakukan sebagai langkah untuk mengatasi kekurangan KRL di Indonesia. Ia juga menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat industri kereta api dalam negeri dengan memproduksi trainset KRL melalui PT INKA di Banyuwangi dan Madiun. Estimasi dana yang akan dikeluarkan Indonesia untuk memproduksi trainset KRL mencapai Rp 9,3 triliun.

Baca Juga :   Kemenhub Pacu Pengembangan Transportasi di Pulau Terluar

Dengan keputusan ini, Kemenhub berupaya mengoptimalkan pengadaan kereta baru dan meningkatkan kualitas layanan transportasi kereta api bagi masyarakat. Pemerintah juga menunjukkan komitmen untuk mendukung industri kereta api dalam negeri melalui produksi PT INKA, sehingga berpotensi menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor tersebut.

Baca Juga :   Kata Menhub Budi Karya, 87 Persen Masyarakat Tidak Ingin Mudik

(tia)

MIXADVERT JASAPRO