Asal COVID-19 Masih Menjadi Misteri

Ilustrasi Covid-19 Foto kumparan

JagatBisnis.com Kepala intelijen Amerika Serikat (AS) pada Jumat (23/6) menyatakan, tidak ada bukti virus COVID-19 diciptakan Pemerintah China di lab Wuhan.

Dalam laporan tidak rahasia, kantor Direktur Intelijen Nasional AS (ODNI) mengatakan tidak ada informasi pendukung atas klaim bahwa tiga ilmuwan di lab Wuhan adalah orang-orang pertama terinfeksi COVID-19 dan juga pencipta virus tersebut.

Laporan ODNI merupakan kumpulan laporan dari berbagai lembaga intelijen seperti, CIA, FBI hingga NSA, yang tergabung dalam Komunitas Intelijen AS (IC). ODNI mengungkap beberapa ilmuwan di lab Wuhan hanya melakukan melakukan rekayasa genetik terhadap virus yang mirip dengan COVID-19.

Baca Juga :   Jumlah Pasien COVID-19 di Tanah Air Melonjak

“AS tidak punya indikasi mereka melakukan pekerjaan yang spesifik terkait dengan virus yang kami ketahui sebagai SARS-CoV-2, atau pun nenek moyang dekat atau tulang punggung untuk menjadi sumber pandemi,” kata laporan ODNI seperti dikutip dari Reuters.

Baca Juga :   Positif Covid-19 di RI Meningkat 3. 029 Kasus, 2. 954 Orang Sembuh

Laporan itu dibuat untuk kongres AS. Terdapat pula lampiran rahasia pada laporan tersebut. Pembuatan laporan merupakan permintaan parlemen demi mendapat penjelasan detail mengenai asal-usul pandemi yang terjadi pada 2019.

Baca Juga :   Jumlah Pasien COVID-19 di Tanah Air Melonjak

Beberapa anggota parlemen AS menduga virus diciptakan di sebuah penelitian rekayasa genetik di Wuhan. China juga dituduh menutupi asal-usul COVID-19.

Meski memastikan bukan tercipta di lab Wuhan, ODNI belum bisa mengungkap secara pasti asal COVID-19. Termasuk apakah virus itu berasal dari kelelawar lalu ditularkan ke manusia atau bukan. (tia)

MIXADVERT JASAPRO