Polusi Udara di Jakarta Menimbulkan Keresahan di Masyarakat

Ilustrasi pencemaran udara Foto: Katadata

JagatBisnis.comAnggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo menyoroti polusi udara di Jakarta yang mulai menimbulkan keresahan di masyarakat. Rahmad pun mendorong pemerintah menyiapkan solusi jangka pendek, seperti imbauan penggunaan masker terutama bagi anak.

“Misalnya sarankan penggunaan masker saat di luar ruangan, khususnya pada anak-anak terutama saat ada di dekat sumber polusi seperti di jalan-jalan raya. Ini untuk mengatasi risiko dampak dari kondisi udara buruk dan polusi,” kata Rahmad kepada wartawan, Rabu (21/6).

“Sekarang banyak ibu-ibu mengeluhkan anak sering batuk dan pilek, atau anak-anak yang lama sembuh dari flu. Belum lagi laporan banyaknya anak yang terserang ISPA. Penggunaan masker bisa membantu mengurangi anak terserang penyakit,” tambah Legislator dari Dapil Jawa Tengah V itu.
Karena itu, ia mendorong pemerintah menggencarkan edukasi terkait penyakit gangguan

Baca Juga :   Polusi Udara di Ibu Kota Turun Selama Arus Mudik Lebaran 2022

pernapasan seperti ISPA dan Bronkopneumonia pada anak. Hal itu dikarenakan kualitas udara yang semakin memburuk, khususnya di DKI Jakarta.

“Pemerintah perlu segera memberikan edukasi dan sosialisasi agar tidak terjadi missleading yang membangun persepsi salah di kalangan masyarakat terkait penyakit ISPA, Bronkopneumonia dan berbagai jenis gangguan napas lainnya,” kata Rahmad.

Ia berpandangan pengunaan masker wajah merupakan hal yang wajib digunakan saat pandemi COVID-19. Meski kini pandemi sudah mereda, Rahmad menilai seharusnya masyarakat tetap menggunakan masker wajah, terutama bagi yang tinggal di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

“Ini perlu dilakukan untuk melindungi saluran pernapasan dari polusi udara Jakarta yang akhir-akhir kembali mengalami peningkatan, khususnya untuk anak-anak. Selain itu, saya juga mendorong Pemerintah memperbanyak kembali posko-posko uji emisi bagi kendaraan. Karena salah satu penyebab polusi itu berasal dari asap kendaraan,” lanjutnya.

Baca Juga :   Dampak Polusi, India lockdown dan Sekolah Ditutup

Politikus PDIP itu juga menyoroti program insentif kendaraan listrik yang digagas pemerintah yang belum bisa diserap masyarakat. Menurutnya, pemerintah harus lebih fokus dalam program jangka pendek dalam menekan polusi udara.

“Penggunaan kendaraan listrik itu solusi jangka panjang, jangan diharapkan bisa memberikan dampak signifikan terhadap kualitas udara saat ini. Perbanyak tindakan preventif yang dapat langsung dirasakan masyarakat,” tutur Rahmad.

Di sisi lain, ia juga mengimbau masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah agar tidak mudah terserang penyakit gangguan pernapasan. Jika terpaksa harus berpergian, masyarakat diingatkan agar selalu menggunakan masker.

Baca Juga :   Imbas Kebakaran Hutan di Kanada, Kualitas Udara New York Terburuk di Dunia

“Pemerintah memang sudah mencabut penggunaan masker saat di tempat umum dan transportasi publik terkait pandemi Covid-19. Tapi kita tahu, penggunaan masker bisa menjadi salah satu cara untuk meminimalisir penyebaran virus, termasuk mengurangi dampak polusi udara yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan,” kata dia.

Lebih lanjut, Rahmad pun mendorong masyarakat rutin melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat, terutama apabila terindikasi mengalami penyakit gangguan pernapasan.

“Khususnya bagi kelompok sensitif seperti anak, orang tua harus peka apabila anak mulai menunjukkan ciri-ciri terpapar virus yang menyebabkan gangguan pernapasan. Harus segera dicek ke rumah sakit agar tidak berkelanjutan,” tutup Rahmad. (tia)

MIXADVERT JASAPRO