Banyaknya Berita Menyesatkan Tentang Cuaca Ekstrem Di Indonesia

JagatBisnis.com – Media sosial apabila digunakan untuk hal yang bermanfaat sangat baik hasilnya, namun bila hal yang tidak sesuai dengan fakta sering merugikan orang lain seperti kondisi cuaca panas di Indonesia.

Cuaca panas menyengat dalam beberapa pekan terakhir memancing sejumlah netizen tak bertanggung jawab menyebar disinformasi yang meresahkan. Jangan mudah percaya dengan informasi yang beredar di media sosial, kamu harus cek faktanya.

Salah satu disinformasi yang meresahkan terkait cuaca panas adalah video viral yang diunggah di Facebook, memperlihatkan jalan aspal yang mengeluarkan asap dan buih mendidih. Menurut klaim si pengunggah video, peristiwa tersebut adalah akibat cuaca panas dan terjadi di Indonesia.

Baca Juga :   3 Hari ke Depan, Warga NTB Diminta Waspada Angin Kencang

Mengutip laman Disinformasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, faktanya kejadian tersebut bukan terjadi di Indonesia. Video serupa pernah diunggah oleh sebuah artikel cek fakta berjudul “Fact Check: Video From Ecuador Fictitiously Shared As Impact Of An Active Volcano Near Mexico City” yang dimuat situs Newsmobile.in pada 30 Mei 2023.
Peristiwa asli dalam video tersebut menunjukkan kerusakan Jembatan Layang Pedro Menéndez Gilbert yang berlokasi di Kota Guayaquil, Ekuador. Kerusakan pun sama sekali bukan disebabkan cuaca panas ekstrem, melainkan karena kebakaran sebuah gudang yang terletak di bawah jembatan pada 27 April 2023.

Baca Juga :   Ini Penyebab Cuaca Ekstrem Masih Terjadi di Jabodetabek

Penyebaran disinformasi sering memanfaatkan situasi untuk membodohi masyarakat. Sebagai pengguna internet dan media sosial, kita sepatutnya kritis dan rajin mengecek kebenaran sebuah informasi yang mencurigakan.

Baca Juga :   Kapal Penumpang Bulukumba-Selayar Sempat Tak Terpantau Akibat Cuaca Estrem

Selain video viral jalan aspal mendidih, beredar pula disinformasi lainnya yang masih berkaitan dengan cuaca panas, dan kerap diulang-ulang saat musim kemarau tiba, yakni tentang larangan masyarakat keluar rumah akibat gelombang panas. Hal ini pun sudah dikonfirmasi laman laporan Disinformasi Kominfo bahwa informasi yang tersebar lewat pesan berantai di layanan pesan instant itu tidak benar. (den)

MIXADVERT JASAPRO