JagatBisnis.com – Cadangan migas di Indonesia ini seakan tak ada habis – habisnya setelah kembali Pertamina melakukan pengeboran sumber migas yang menemukan sumber minyak yang sangat banyak jumlahnya.
Direktur Eksplorasi Pertamina Hulu Energi, Muharram Jaya Penguriseng, mengatakan tidak hanya melakukan eksplorasi di wilayah open area atau lapangan baru, perusahaan juga masih memaksimalkan mature area atau lapangan tua.
“Ini yang menarik juga, jangan menyepelekan mature area (lapangan tua), ternyata tahun lalu kami berhasil mendapatkan 3 big fish di Laut Jawa,” katanya saat Diskusi Media di SKK Migas, Rabu (17/5).
Adapun 3 penemuan jumbo tersebut yaitu di Blok Offshore North West Java (ONWJ), tepatnya pada sumur GQX dengan potensi cadangan 106 juta barel oil ekuivalen (MMBOE). Kemudian sumur Manpatu 1-X sebesar 43 MMBOE, serta sumur WLL-001 sebesar 47 MMBOE
Muharram melanjutkan, Pertamina juga sudah mendapatkan 1 penemuan big fish lainnya di awal tahun 2023, yakni dari Blok North Sumatera Offshore (NSO), tepatnya di sumur NSO-S2 dengan potensi cadangan 53 MMBOE.
Dia memaparkan, pada blok tersebut terdapat tiga struktur yang sudah ditentukan status eksplorasinya (PSE), yakni NSO-R2, NSO-S2 dan NSO-XLLL. Namun dia belum bisa membeberkan total potensi cadangannya.
“Tetapi satu dari tiga struktur itu kita dapatkan angka 53 MMBOE masuk kategori big fish,” ucap Muharram.
Adapun PHE berhasil melakukan pemboran 23 sumur eksplorasi di tahun 2022, baik itu di domestik maupun internasional. Dari total sumur tersebut, terdapat 345 MMBOE potensi cadangan yang sudah tervalidasi.
Selain itu, Muharram mencatat success ratio eksplorasi PHE juga meningkat, di mana di tahun 2021 hanya 36 persen, di tahun 2022 sebesar 64,7 persen, di tahun 2023 hingga kini masih di angka 100 persen, di mana terdapat 5 sumur eksplorasi yang selesai per pekan ini. (den)
