Kapolri Minta Buruh Terus Berjuang Tingkatkan Kesejahteraan dan Wujudkan SDM Unggul

JagatBisnis.com –   Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung pengamanan dan pengawalan unjuk rasa peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day, di Istora Senayan, Jakarta, Senin (1/5/2023). Seluruh kelompok buruh diminta dapat terus memperjuangkan hak-haknya demi meningkatkan kesejahteraan hingga mewujudkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Sehingga buruh bisa menempati posisi-posisi strategis, terus bisa diperjuangkan.

Baca Juga :   Dibawah Kepemimpinan Listyo Sigit, Kepercayaan Masyarakat terhadap Polri Melesat

“Pemerintah Indonesia terus mendorong industrialisasi. Sehingga, terbukanya lapangan pekerjaan baru sebanyak 1,4 juta, sepanjang 2022. Tentunya, jni adalah ruang besar untuk mengisi lapangan-lapangan pekerjaan dan tentunya buruh harus terus berjuang untuk meningkatkan,” kata Sigit.

Tak hanya itu, Sigit juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh elemen buruh di Tanah Air, lantaran terus berada di garis terdepan sebagai penjaga tulang punggung perekenomian Bangsa Indonesia. Apalagi, saat ini nilai ekspor Indonesia terus meningkat hingga USD 23,5 miliar berhasil direalisasikan. Angka itu naik 9 persen. Bahkan, 35 kali berturut-turut Indonesia mengalami surplus.

Baca Juga :   Minta Masyarakat Tidak Panik, Kapolri Janji Usut Tuntas Pengeboman Gereja Katedral

“Oleh karena itu, Polri akan terus mengawal serta mengamankan kelompok buruh yang memperjuangan seluruh aspirasi dan haknya. Sehingga, ke depannya pihak industri serta buruh dapat bersama-sama mengisi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Karena buruh menjadi motor dan garda terdepan pahlawan-pahlawan penghasil devisa negara,” ungkap Sigit.

Baca Juga :   Target 2 Juta Vaksinasi Per Hari, Kapolri: Pasti Tercapai

Sigit menambahkan, atas kerja sama buruh dan industri yang ada, Indonesia saat ini terus bertumbuh di angka 5 persen. Pertumbuhan ekonomi yang sangat luar biasa. Bahkan, Indonesia berada di nomor empat Negara G-20 dan nomor empat negara-negara di Asia. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO