Usai Percobaan Bunuh Diri, Peran Guru BK Diminta Lebih Aktif terhadap Siswa-siswi

Ilustrasi gantung diri Foto: FAJAR

JagatBisnis.com –  Pihak sekolah diminta untuk menjalin komunikasi yang baik dengan para siswa setelah kasus percobaan bunuh diri yang coba dilakukan oleh seorang siswi SMK di Sangihe berinisial JD (17), Kamis (2/3) kemarin, viral di media sosial.

Diketahui, aksi nekat siswi kelas 12 tersebut dilatarbelakangi oleh permasalahan yang terjadi di keluarganya, ditambah dengan pesan yang dikirimkannya ke pacarnya tak dibalas.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Jusran Gahansa mengatakan berkaca dari kasus tersebut, pihak sekolah harus bisa membangun komunikasi yang baik dengan seluruh siswa.

Baca Juga :   Siswi SMK Kelas 12 di Sleman Bunuh Diri

Dikatakannya, pihak sekolah harus proaktif memantau aktivitas para peserta didik, di mana salah satu yang paling tepat adalah menjalin komunikasi dengan mereka.

“Karena itu penting, tak sekadar dalam kegiatan belajar mengajar, namun juga berkaitan dengan kondisi psikologi pelajar, di mana para guru wajib membangun komunikasi secara intens,” ujar Jusran.

Baca Juga :   Geger Perempuan Muda Nekat Gantung Diri di Kontrakannya di Depok

Terkait dengan hal tersebut, Jusran menyebutkan pentingnya peran dari guru Bimbingan Konseling atau BK. Menurutnya, guru BK jangan pasif hanya menunggu siswa datang, tetapi mereka harus rutin monitoring seluruh aktivitas siswa.

Dikatakannya, sesuai dengan tupoksi dari guru BK, mereka harus bisa membangun komunikasi dengan pelajar, termasuk jika ada permasalahan di sekolah.

“Guru BK juga wajib membicarakan tentang aktivitas pelajar di luar sekolah, sekiranya dari itu bisa dihasilkan suatu solusi bagi para pelajar tersebut ketika berhadapan dengan suatu masalah,” kata Jusran.

Baca Juga :   Ingin Bunuh Diri, Pria Ini Diselamatkan Driver Ojol

Sementara itu, terkait dengan kasus percobaan bunuh diri seorang siswi tersebut, Jusran mengatakan dirinya akan langsung mencari tahu informasi lebih jelas kronologi kejadian, termasuk persoalan apa yang membuat siswi tersebut berbuat aksi yang dilarang.

“Saya sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk menanyakan kronologis kejadian tersebut. Tapi akan cari pasti kejelasan cerita yang ada,” ucapnya kembali.  (tia)

MIXADVERT JASAPRO