Brantas Abipraya Targetkan Pembangunan Kantor Gubernur Sulbar Rampung Tahun 2023

Gambar 3D design Kantor Gubernur Sulbar yang sedang dikerjakan Brantas Abipraya

JagatBisnis.com –  PT Brantas Abipraya (Persero) selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di industri konstruksi ini tengah mengerjakan pembangunan Kantor Gubernur Sulawesi Barat. Kembali dibangun pasca gempa 6,2 magnitudo pada Januari 2021 lalu, Brantas Abipraya dipercaya dalam rekonstruksi bangunan, BUMN inipun optimis pekerjaan ini dapat rampung tepat waktu sesuai target yang ditentukan tahun ini.

“Brantas Abipraya akan memastikan pekerjaan Kantor Gubernur ini dapat tuntas tepat waktu dengan tepat mutu dan biaya. Tentunya dengan memperhatikan penerapan K3 di lingkungan proyek,” ujar Purnomo selaku Direktur Operasi 1 Brantas Abipraya.

Menambahkan penjelasannya, Purnomo juga mengatakan bahwa dalam pelaksanaan pembangunan Kantor Gubernur Sulbar, ruang lingkup pekerjaan Brantas Abipraya meliputi pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan Mechanical, Electrical dan Plumbing (MEP), serta pekerjaan lansekap. Dibangun dengan masa pelaksanaan 390 hari kalender dan 180 hari kalender masa pemeliharaan, Kantor Gubernur ini nantinya akan dibangun tiga lantai.

Baca Juga :   Kolaborasi BUMN, Brantas Abipraya Bantu Air Bersih di Sukabumi

Gedung ini dibangun di atas lahan seluas 12.501 meter persegi (m2). Dengan total luas bangunan 9.683 meter persegi, lantai 1 gedung ini memiliki luas 2.663 m2, lantai 2 dan 3 seluas 2.557 m2, serta luas lantai atap sebesar 1.869 m2. Serius dalam memberikan hasil konstruksi terbaik dengan mutu kualitas yang unggul, BUMN konstruksi inipun mengantongi penghargaan sebagai Perusahaan Pemerhati Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dari Pj Gubernur Sulawesi Barat, Akmal Malik dalam Apel Penutupan Bulan K3 Nasional Tingkat Provinsi Sulawesi Barat, kegiatan ini juga disemarakkan dengan kegiatan sosial donor darah (11/2).

Baca Juga :   Dukung Indonesia Sehat Secepatnya, Brantas Abipraya Optimalisasi Fasilitas Penanganan COVID-19

Sebagai tambahan informasi, gempa di Mamuju yang terjadi Januari 2021 lalu berpusat enam kilometer timur laut Kabupaten Majene 2,98 LS-118,94 BT pada kedalaman 10 kilometer. Gempa susulan dengan magnitudo 6,2 kembali terjadi dan berlangsung selama 5 hingga 7 detik.

Getaran gempa terasa hingga Mamuju, Makassar dan Palu dan mengakibatkan sejumlah gedung rusak, termasuk Rumah Sakit Mamuju, Kantor Gubernur Sulawesi Barat dan RSUD Mamuju.

Baca Juga :   Cegah Lonjakan COVID, Brantas Abipraya Gelar Vaksinasi Booster buat Pegawai

Gempa ini juga mengakibatkan longsor di 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju, sehingga akses jalan terputus. Tak hanya melakukan rehabilitasi bangunan, aksi tanggap darurat yang dilakukan Brantas Abipraya pasca gempa untuk membangkitkan Sulawesi Barat lainya adalah mengerahkan alat berat untuk membongkar reruntuhan bangunan rumah dan gedung, tumpukan beton dan besi-besi.

“Langkah-langkah ini merupakan upaya Brantas Abipraya sebagai BUMN konstruksi yang selalu ada untuk Indonesia dalam memberikan yang terbaik, khususnya masyarakat Mamuju. Kami optimis pembangunan gedung ini dapat selesai tepat waktu agar manfaatnya dapat segera dirasakan dan dapat menunjang produktivitas Pemerintahan Daerah Sulbar,” tutup Purnomo. (adv)

MIXADVERT JASAPRO