Tekno  

Dikendalikan lewat Aplikasi Ponsel, Pertama Kali Robot Pengacara Digunakan dalam Persidangan

JagatBisnis.comRobot pengacara buatan perusahaan DoNotPay untuk pertama kali akan hadir dalam persidangan pada bulan Februari 2023. Robot pengacara yang dirancang mahasiswa Universitas Stanford dioperasikan menggunakan kecerdasan buatan dari aplikasi smartphone (ponsel).

Dikutip dari laman Daily Mail, Rabu (11/1/2023), pengacara robot pertama di dunia akan dioperasikan menggunakan smartphone terdakwa dan mendengarkan komentar untuk memberikan instruksi kepada kliennya tentang apa yang harus dikatakan dalam argumen. Menurut New Scientist, lokasi gedung pengadilan, dakwaan dan nama terdakwa belum diungkapkan.

Teknologi ini berasal dari perusahaan DoNotPay, yang didirikan pada tahun 2015 oleh mahasiswa baru Universitas Stanford, yang awalnya dikembangkan untuk menarik tiket parkir. Joshua Browder awalnya menciptakan robot untuk menarik tiket parkir di Inggris ketika pertama kali meluncurkan teknologi tersebut, tetapi sejak itu memperluasnya ke AS.

Baca Juga :   Kemendag Kembali Segel Pelaku Investasi Ilegal Robot Trading

Namun, teknologi ini dirancang dalam format obrolan, di mana robot akan melanjutkan dengan pertanyaan untuk mempelajari detail kasus. Setelah menganalisis jawaban, robot memutuskan apakah Anda memenuhi syarat untuk banding, jika ya, itu akan menghasilkan surat banding yang dapat dibawa ke pengadilan.

Baca Juga :   Robot Cerdas Kini Digunakan untuk Bantu Bersihkan Masjidil Haram

Format serupa juga yang akan digunakan dalam kasus pengadilan Februari mendatang. Tapi akan mendengarkan percakapan antara jaksa dan terdakwa untuk memberi tahu kliennya tentang apa yang harus dikatakan selanjutnya.

Robot pengacara juga men-tweak alat audio untuk tidak bereaksi terhadap pernyataan secara instan. Sebaliknya, mendengarkan diskusi yang berlangsung selama sidang, menganalisis komentar, dan kemudian memberikan solusi.

“Ini semua tentang bahasa, dan itulah yang dikenakan biaya ratusan atau ribuan dolar per jam kepada pengacara,” kata Browder dikutip dari laman Daily Mail, Rabu (11/1/2023),

Baca Juga :   Kemendag Kembali Segel Pelaku Investasi Ilegal Robot Trading

Dia yakin teknologi ini suatu hari akan menggantikan pengacara di masa depan.
Karena di situs web DoNotPay menunjukkan teknologinya dapat digunakan berbagai kasus hukum, seperti konflik dalam perusahaan, birokrasi, penggelapan uang, dan menuntut siapa pun. Robot tersebut telah mempelajari undang-undang tentang penerbangan yang dibatalkan dan ditunda serta asuransi perlindungan pembayaran.

“Teknologi Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan, dapat dilatih pada pernyataan faktual untuk menjelaskan tanggung jawab hukum,” kata Browder. (*/els)

MIXADVERT JASAPRO