JagatBisnis.com – Misteri kuburan massal reptil laut raksasa di Berlin-Ichtyosaur State Historic Park, Nevada, Amerika Serikat, akhirnya terkuak. Penemuan itu menjadi jawaban mengapa di tempat itu ditemukan banyak fosil Ichthyosaurus dalam jumlah besar.
Ichthyosaur adalah reptil laut yang jadi penguasa laut karena ukurannya yang sangat luar biasa. Bentuk Ichthyosaurus sangat mirip lumba-lumba. Bedanya Ichthyosaurus jauh lebih mengerikan karena memiliki moncong besar dengan gigi yang sangat tajam.
Saat ini para ilmuwan meneliti Ichthyosaurus di Berlin-Ichtyosaur State Historic Park, Nevada, Amerika Serikat. Karena di taman nasional itu banyak ditemukan fosil Ichthyosaurus dalam jumlah yang sangat besar. Bisa dibilang tempat itu adalah kuburan massal sang penguasa laut di era purba.
Lalu apa yang sebenarnya terjadi di tempat itu? Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Smithsonian Institute dan universitas lainnya justru mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di Berlin-Ichtyosaur State Historic Park.
Lokasi itu ternyata merupakan tempat yang ideal buat Ithchyosaurus untuk melahirkan. Jadi, saat ingin melahirkan para reptil laut purba itu bermigrasi dari lokasi mereka ke sebuah kawasan pantai dimana saat ini berubah jadi Berlin-Ichtyosaur State Historic Park.
“Kami menyajikan bukti bahwa Ichthyosaurus ini mati di sini dalam jumlah besar karena mereka bermigrasi ke daerah ini untuk melahirkan selama beberapa generasi selama ratusan ribu tahun. Pola migrasi ini sama dengan apa yang dilakukan paus,” ujar Nicholas Pyenson dari Smithsonian Institute, Selasa (20/12/2022).
Menurutnya, teori itu mematahkan dugaan sebelumnya, Ichthyosaurus banyak yang mati di wilayah itu karena terdampar. Ada juga yang menduga reptil laut purba itu mati karena keracunan ganggang yang banyak ditemukan di pantai Nevada.
“Hanya saja, hal itu banyak yang tidak terbukti. Dari situlah mereka memulai penelitian untuk mengungkap kebenaran sebenarnya dari kuburan massal Ithchyosaurus di Nevada itu. Mereka kemudian melakukan penelitian dengan mengombinasikan riset paleontologi serta modelling tiga dimensi berbasis komputer,” terang Nicholas Pyenson.
Untuk itu Nicholas Pyenson bekerja sama dengan John Blundel dan Holly Little dari Smithsonian Digitization 3D Program.
Saat Nicholas Pyenson mengukur tulang dan mempelajari situs menggunakan teknik paleontologi tradisional, Holly Little dan John lundell menggunakan kamera digital, memindai lokasi dengan laserm serta mengambil ratusan foto dan jutaan. Setelanya mereka menggabungkan seluruh proses itu menggunakan perangkat lunak khusus untuk membuat model tiga dimensi.
Hal itu dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut apa yang menjadi penyebab kematian massal Ithchyosaurus. Dari penelitian yang didapat, Ithchyosaurus menemukan tempat melahirkan idealk yang justru sangat berbahaya buat mereka.
Pasalnya di tempat tersebut tidak ada banyak makanan buat Ithchyosaurus dewasa. Alhasil saat proses melahirkan terjadi potensi kematian yang dialami reptil laut purba itu sangat tinggi. Hal ini dikuatkan dengan tidak ditemukannya fosil-fosil hewan purba lainnya khususnya invertebrata yang memang bisa dimakan Ithchyosaurus.
“Tidak ada apa pun yang bisa mereka makan di sini. Ini mengapa hanya ada fosil dewasa yang ditemukan. Jadi kami yakin di tempat ini adalah tempat melahirkan buat Ithchyosaurus,” pungkas Nicholas Pyenson. (*/els)
