JagatBisnis.com – Pandemi Covid-19 membawa berbagai dampak di setiap sisi kehidupan. Salah satu yang paling mencolok ialah terkait kesehatan jiwa. Dampaknya pun luar biasa. Karena depresi ini mendorong seseorang untuk bunuh diri sehingga ada hubungannya dengan Covid-19.
Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dr. Eva Suryani, SpKJ, menjelaskan, data Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), kasus depresi saat Covid-19 mencapai 50 persen. Sementara untuk kasusnya yang memilih bunuh diri lebih tinggi.
“Dari data tersebut, masalah depresi 72,9 persen dan sisanya ingin lakukan bunuh diri sekitar 85,1 persen,” ungkap dr. Eva dalam Talkshow Johnson & Jhonson, bertema, “Yuk Kenali Depresi, The Great Blue Sea of Depression”, digelar secara virtual, Sabtu (10/12/2022).
Menurutnya, situasi Covid-19 menjadi salah satu pengingat bahwa kesehatan jiwa juga penting diperhatikan. Karena kesehatan jiwa sama pentingnya dengan kesehatan fisik, dan dapat dipulihkan ataupun diobati.
“Setiap orang pastinya memiliki permasalahan dan dapat memicu depresi. Karena itu termasuk gangguan jiwa, gangguang depresi itu bukan hanya sedih saja. Sehingga depresi tidak bisa dikatakan ringan karena mengganggu kesehatan,” tutup Eva. (eva)