Arak Bali Resmi Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia 2022

JagatBisnis.com –  Kini, minuman arak Bali sudah resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. Penetapan status ini dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Peresmian itu dilakukan secara daring pada tanggal 27 September hingga 1 Oktober 2021, Yogyakarta. Penetapan ini juga diketahui sudah ada dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 414/P/2022 Tentang Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia tahun 2022.

Selain Arak Bali, delapan warisan budaya khas dari Pulau Dewata lainnya juga ditetapkan sebagai WBTB. Mulai dari Uyah Amed, Jaja Laklak, Lontar Bali, Sate Lilit, Karya Pemijilan Ida Bhatara Sakti Ngerta Gumi, Berko, Mejaran-jaranan dan Serombotan. Dengan penetapan Arak Bali dan delapan warisan budaya lainnya menjadi WBTB ini, maka ke-sembilannya akan mendapat perlindungan dan pengakuan secara nasional.

Gubernur Bali Wayan Koster meminta masyarakat Bali bisa merawat, melestarikan, dan mengembangkan warisan budaya ini. Secara gamblang, ia minta proses pembuatan Arak Bali ini bisa dipertahankan dan tak boleh dilakukan sembarangan, contohnya difermentasi.

“Proses destilasi tradisional pembuatan Arak Bali harus dipertahankan, tidak boleh diubah dengan bebas, harus dipertahankan keasliannya. Untuk itu, masyarakat tidak boleh membuat Arak Gula dengan proses fermentasi, karena akan merusak tradisi Arak Bali, kalau melanggar akan ditindak tegas,” ungkapnya, dikutip dari laman resmi Pemprov Bali, Senin (7/11/2022).

Dia menjelaskan, setelah penetapan ini, semua hotel, restoran, dan pelaku usaha pariwisata di Bali diperintahkan untuk menyajikan Arak Bali sebagai minuman khas asli Bali bagi para wisatawan. Hal itu dilakukan untuk mengurangi bahkan meniadakan minuman impor.

“Meski sudah ditetapkan sebagai WBTB, para pengrajin dan pelaku usaha minuman arak Bali harus tetap meningkatkan kualitas produknya. Selain itu, kualitas kemasan dan branding dengan menggunakan aksara Bali. Para pelaku usaha juga harus disiplin, agar bisa bersaing dengan dalam pasar lokal atau pun global,” tutup Wayan. (^/esa)

MIXADVERT JASAPRO