JagatBisnis.com – Golongan darah seseorang mempunyai banyak fungsi berarti salah satunya untuk kesehatan. Menurut penelitian, golongan darah yang dipunyai orang dapat berhubungan dengan resiko mereka mengalami stroke dini.
Suatu penelitian dari Amerika Serikat melaksanakan pemantauan pada mahasiswa mengenai genetika serta stroke iskemik (aliran darah arteri di otak yang menyumbat). Penelitian ini dicoba buat membuktikan kalau stroke bukan cuma diamati dari gaya hidup namun genetik dari golongan darah.
Golongan Darah A
Penelitian membuktikan mengategorikan darah A lebih rentan 16 persen terserang stroke dini. Seseorang guru besar neurologi dokter Steven Kittner mengatakan mereka belum mengenali apa faktornya tetapi mungkin terdapat aspek khusus. Bila itu bersumber pada riset di AS, suatu riset dari Inggris membuktikan perihal yang serupa, kalangan darah A terdapat pada tingkatan ketiga mungkin aspek terserang stroke dini.
” Kami masih tidak tahu mengapa golongan darah lebih rentan A memberikan risiko yang lebih tinggi namun mungkin ada hubungannya dengan faktor pembekuan darah seperti trombosit dan sel yang melapisi pembuluh darah,” ucapnya diambil dari dailymail, Senin( 3/ 9/ 2022).
Golongan Darah O
Suatu penelitian dari Universitas Maryland yang melaksanakan analisa kepada 7. 000 penderita stroke serta 600. 000 orang yang segar dari 48 studi berbeda membuktikan kalangan darah O, 12 persen lebih besar terkena stroke saat sebelum berumur 60 tahun dibanding kalangan darah yang lain. Perihal ini membuat kalangan darah O berada di posisi awal resiko mungkin stroke dini di Amerika Serikat (38 persen) serta Inggris( 35 persen).
Kalangan darah B serta AB jadi 2 kalangan darah yang mempunyai sedikit resiko terserang stroke. Apalagi mereka tidak terserang akibat stroke dini bagi riset dari Universitas Maryland.
” Penelitian ini merupakan langkah besar untuk membantu para profesional kesehatan untuk memantau faktor lain dan menawarkan intervensi untuk membantu mengurangi risiko stroke dini,” tutur dokter Clara Jonas, seseorang peneliti dari asosiasi stroke amal.
” Setiap orang harus mengambil langkah untuk membantu dan mengelola risiko stroke mereka. Mereka bisa melakukan berbagai hal untuk mengurangi risiko tersebut,” imbuhnya.
(tia)
