PTPN Siap Serap GKP Petani

JagatBisnis.com-Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) siap menjalankan peran sebagai stabilisator pasokan dan harga gula nasional. Salah satunya, akan melaksanakan pembelian gula kristal putih (GKP) milik Petani Tebu Rakyat (PTR) produksi musim giling tahun 2022 yang diolah di pabrik gula PTPN Group. Hal itu sejalan dengan arahan pemerintah yang ingin menjadikan BUMN tersebut sebagai produsen GKP dengan persediaan atau stok terbesar di Indonesia.

Baca Juga :   Peneliti Ungkap Penyebab Milenial Tak Mau Jadi Petani

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani menjelaskan, harga pembelian GKP milik PTR tersebut sebesar Rp11.500 per kilogram (kg) atau meningkat Rp1000 dari harga tahun lalu. Ketentuan GKP tersebut sudah ditetapkan oleh Direksi PTPN Group.
Sesuai ketentuan tersebut, pihaknya hanya membeli GKP melalui perwakilan PTR.

“Perwakilan tersebut akan menandatangani dokumen berupa surat, kontrak jual-beli, surat perintah setor, dan lain-lain. Sedangkan, Manajemen PTPN Group memerintahkan kepada anak usaha di lingkungan Holding Perkebunan Nusantara untuk membeli GKP milik PTR dengan mengedepankan prinsip-prinsip bisnis serta tata kelola perusahaan yang baik,” katanya, Minggu (22/5/2022).

Baca Juga :   Harga Acuan Kedelai Lokal Segera Ditetapkan Untuk Lepas dari Ketergantungan Impor

Dia mengungkapkan, Manajemen PTPN Group juga memberikan kesempatan kepada PTR untuk menjual GKP miliknya kepada pihak selain PTPN Group. PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN), selaku anak usaha PTPN Group akan memasilitasi penjualan GKP tersebut melalui mekanisme lelang elektronik (e-auction). Sehingga tidak membebankan dan mengenakan jasa atau fee kepada PTR.

Baca Juga :   PTPN Group Kejar Target Swasembada Gula

“Lelang tersebut menggunakan prinsip open market, transparan, akuntabel, dan tidak mendistorsi pasar. Pembebasan biaya tersebut bertujuan agar PTR mendapatkan harga jual yang maksimal atas GKP miliknya. Dari harga Rp11.500 per kg, kami berharap agar 100% hasil penjualan masuk ke kantong petani, tanpa potongan jasa atau fee penjualan,” tandasnya. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO