JagatBisnis.com-Larangan sementara ekspor crude palm oil (CPO) dan turunannya membuat para petani kelapa sawit merugi hingga Rp 250 miliar. Kerugian tersebut hanya dihitung dari petani yang menjadi anggota di Serikat Petani Indonesia (SPI).
Ketua Umum SPI Henry Saragih mengatakan perhitungan tersebut mulai dari tanggal 23-28 April 2022. Mengingat saat itu sinyal pelarangan sementara ekspor bahan baku minyak goreng berimbas pada penurunan harga tandan buah segar (TBS). Sehingga terjadi penurunan 30-50 persen harga TBS sejak pengumuman larangan sementara ekspor tersebut.
“Dari data kami, harga TBS semula di kisaran Rp3 ribu per kilogram (kg) menjadi anjlok ke Rp1.500-1.600 per kg. Harga yang terjun bebas itu membuat pendapatan petani pun berkurang drastis. Sehingga sangat terasa tentunya. Apalagi kalau Lebaran kemarin orang yang dapat harga Rp3 ribuan tiba-tiba cuma jadi Rp1.500-an. Bahkan di tempat lain ada yang sempat tidak terjual,” katanya, Minggu (8/5/2022).
Discussion about this post