Pasokan dari Australia Berkurang, Harga Daging Jadi Mahal

JagatBisnis.com –   Kenaikan daging sapi di dalam negeri disebabkan pasokan impor dari Australia berkurang. Karena sebanyak 93 persen kebutuhan sapi siap potong di provinsi Jakarta, Banten, dan Jawa Barat berasal dari Australia. Sisanya, hanya 7 persen dari sapi lokal.

Baca Juga :   Pemerintah Buka Kerja Impor Daging Sapi dan Kerbau dari Semua Negara

Demikianlah dikatakan Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (Jappdi) Asnawi, Senin (28/2/2022)

Dia menjelaskan, pasokan sapi dari Australia berkurang karena pengurangan kapasitas ekspor di Negeri Kanguru, yaitu dari 80 persen menjadi hanya 44 persen. Sehingga produksi sapi di Australia belum pulih 100 persen. Karena pertumbuhan sapi belum normal seperti biasanya, maka tak heran harga daging sapi di beberapa wilayah jadi lebih mahal.

Baca Juga :   Usai Lebaran, Harga Daging Sapi dan Ayam Kembali Normal

“Saat ini, harga daging sapi melonjak menjadi Rp130 ribu hingga Rp150 ribu per kilogram (kg). Padahal, normalnya harga daging sapi dipatok Rp120 ribu per kg.
Harga itu artinya, terjadi kenaikan harga daging sapi sekitar 7 persen-20 persen. Kenaikan harga itu terjadi sejak awal tahun ini,” imbuhnya. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO