Austria Longgarkan Pembatasan Usai Jumlah Rawat Inap COVID-19 Menurun

Ilustrasi kamar pasien COVID-19

JagatBisnis.com – Kasus konfirmasi COVID-19 di Austria masih terus menanjak. Namun, Kanselir Karl Nehammer memutuskan untuk melonggarkan pembatasan kegiatan masyarakat mulai pekan depan.

Dikutip dari Reuters, langkah ini diambil karena jumlah pasien rawat inap akibat COVID-19 mengalami penurunan, meskipun kasus positif tetap meroket.

Mulai 5 Februari, jam operasional restoran dan pertokoan diperpanjang hingga tengah malam, setelah sebelumnya diharuskan tutup lebih awal.

Jumlah warga yang diizinkan untuk mengikuti acara publik juga bertambah, dari yang sebelumnya hanya 25 orang menjadi 50 orang.

Baca Juga :   Kenaikan Kasus COVID-19 di Inggris Dipicu Varian Omicron

“Hal yang baik di tengah-tengah situasi sulit ini, yaitu angka hunian rumah sakit berada di level yang baik, [dan] tempat tidur ICU, menurut saya, berada di level yang sangat baik,” kata Nehammer dalam konferensi pers di Wina, Sabtu (29/1).

“Kita kini berada di posisi untuk mengangkat prospek-prospek baru yang akan memungkinkan warga untuk beristirahat sejenak,” imbuhnya.

Akibat penyebaran varian Omicron, kasus harian di Austria meroket. Pada Sabtu, tercatat penambahan kasus baru hingga hampir 34.748 infeksi dan 16 kematian.

Baca Juga :   Cegah Penularan Omicron, Warga Diminta Hindari Perjalanan ke Luar Kota

Angka kasus baru itu jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan puncak pada gelombang sebelumnya, yaitu 15.000-an kasus pada November 2021.

Namun, tekanan terhadap rumah sakit di Austria semakin mengendur. Sebab, banyak pasien varian Omicron yang tidak mengalami gejala terlalu berat.

Dalam konferensi pers yang sama, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Austria, Katharina Reich, mengatakan puncak varian Omicron diperkirakan terjadi pada 7-9 Februari, sekitar satu pekan ke depan.

Baca Juga :   Omicron di Jakarta Terus Bertambah

Sejak 15 November 2021, warga Austria yang belum divaksinasi terpaksa harus di-lockdown. Artinya, mereka hanya boleh meninggalkan rumah untuk melakukan hal-hal yang bersifat esensial atau darurat.

Kebijakan tersebut dihujani kritik keras oleh publik. Tetapi, pada 12 Februari mendatang, aturan lockdown sebagian itu akan dicabut.

Austria kini mencatat total kasus COVID-19 sebanyak 1.801.040 infeksi dan 14.077 kematian. (pia)

MIXADVERT JASAPRO