Tapi ketika gagal bayar, pemberi pinjaman akan menelepon bos si peminjam. Alhasil pekerjaan si peminjam dalam bahaya, dalam arti bisa dipecat. Salah satunya dialami Ambrose Kilonzo yang merupakan seorang petugas sekuriti.
Hal yang dialami Kilonzo tersebut menjadi jamak terjadi dan dialami warga Kenya lain belakangan. Di mana, maraknya pinjaman digital telah membuat ribuan orang terjerat utang dengan pinjaman berbunga tinggi seperti yang diambil Kilonzo.
Meskipun pinjol menjanjikan uang tunai cepat dan ‘ramah; kepada yang tidak memiliki rekening bank, kegagalan untuk membayar utang biasanya mengakibatkan penghinaan publik.
Umumnya para penagih utang juga akan menelepon teman, keluarga, dan bahkan atasan peminjam dalam upaya untuk mempermalukan mereka agar membayar.
Kilonzo sendiri menceritakan keluh kesahnya setelah terjerat pinjol. Pria berpenghasilan 23.000 shilling Kenya atau US$206 per bulan itu tidak pernah membayangkan pekerjaannya terancam setelah berhutang ke pinjol sebesar kurang dari US$30.
Discussion about this post