Dalam Sehari, Kasus COVID-19 di AS Tembus 155.681

JagatBisnis.com – Amerika Serikat harus kembali menghadapi lonjakan kasus COVID-19 di penghujung 2021. Tak tanggung-tanggung, pada Senin (27/12), AS melaporkan 155.681 kasus baru hanya dalam kurun 24 jam.

Selain itu, kematian akibat COVID-19 di AS dalam 24 jam juga tinggi. Tercatat ada 414 pasien meninggal dunia.

Dikutip dari worldometers, Selasa (28/12), dengan tambahan itu kini jumlah kasus positif COVID-19 di AS menjadi 53.575.819 orang dan 838.839 kematian.

Baca Juga :   Jerman Tetapkan Spanyol Wilayah Berisiko COVID-19

Sedangkan kasus aktif menjadi 11.622.387 orang dan pasien sembuh 41.114.593 orang. Sementara pasien rawat inap di rumah sakit dalam kondisi kritis menjadi 16.326 orang.

Lonjakan Kasus di AS Akibat Varian Omicron
Penasihat Penanganan Pandemi COVID-19 AS, Dr Anthony Fauci, mengatakan dari sejumlah penelitian yang dilakukan di Afrika Selatan dan Inggris, risiko rawat inap akibat varian Omicron lebih rendah dibandingkan dengan varian-varian sebelumnya.

Baca Juga :   Jelang Nataru, Satgas Covid Magetan Jaga Ketat Area Perbatasan

Namun, ia memperingatkan, kecepatan penyebaran varian Omicron luar biasa. Melebihi varian Delta.

“Isu yang kita tidak boleh remehkan, yaitu ketika kita menyaksikan volume infeksi baru yang sangat besar, [jumlah infeksi] itu kemungkinan dapat ‘membatalkan’ tingkat keparahan yang lebih rendah,” kata Fauci.

Baca Juga :   Cadangan Emasnya Senilai Rp1.988 Triliun, Tidak Laku

Lonjakan varian Omicron di AS menyebabkan kacaunya rencana liburan warga di akhir tahun.
Reuters melaporkan, sebanyak 1.300 penerbangan dari dan ke AS terpaksa dibatalkan akibat tingginya jumlah awak kabin yang harus dikarantina atau terinfeksi COVID-19.

Selain itu, AS juga mengalami masalah pada pemeriksaan COVID-19 untuk warga akibat permintaan yang tinggi. Antrean tampak mengular di banyak sentra pemeriksaan.(pia)

MIXADVERT JASAPRO