Menurutnya, gerak-gerik MbS ini dianggap memperjelas perannya setelah didapuk menjadi putra mahkota pada Juni 2017. Setelah itu, peran MbS tak begitu jelas, hingga akhirnya ia bertemu dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, awal Desember lalu.
“Raja Salman biasanya memimpin pertemuan-pertemuan tingkat tinggi. Namun, kali ini Raja Salman justru tidak terlihat dan digantikan MbS,” tegasnya.
Sementara itu, penasihat pemerintahan Saudi, Ali Shihai, mengungkapkan alasan kehadiran MbS pada pertemuan tingkat tinggi. Karena Raja Salman tidak suka memakai masker lantaran tak nyaman mengingat usia dia yang sudah menginjak 86 tahun. Raja juga punya kecenderungan ingin berjabat tangan dan menyapa orang dengan hangat.
“Sehingga perlu ekstra hati-hati untuk menjaganya tetap aman dan jauh dari publik. Tapi sejauh ini, raja dalam keadaan baik. Kesehatan raja dalam keadaan yang bagus. Bahkan, berolahraga setiap hari. Namun, sejak pandemi Covid-19, Raja Salman tinggal di Neom, di kawasan Laut Merah. Pertemuan terakhir Raja Salman dengan pejabat asing berlangsung pada Maret 2020,” bebernya.
Discussion about this post