JagatBisnis.com – Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS) dianggap menjadi raja tanpa mahkota ketika menggantikan posisi sang ayah, Raja Salman yang tak dapat menghadiri pertemuan karena sakit. MbS mengambil alih kendali peran sang ayah, mulai dari menyapa para pemimpin asing dalam Konferensi Tingkat Tinggi Dewan Kerja Sama Teluk yang diselenggarakan di Riyadh pada Selasa pekan lalu.
Pengamat dari badan think tank Carnegie Endowment for International Peace, Yasmine Farouk, menganggap pergerakan MbS ini menunjukkan kekuasaan lebih sang putra mahkota. Ide putra mahkota secara de facto penguasa negara, melakukan pertemuan dengan presiden asing dan memimpin KTT, sebelumnya hanya terjadi jika raja-raja Saudi dalam keadaan tidak sehat.
“Justru yang sekarang terjadi ada penerimaan dari warga dan media, bahkan yang lebih penting, putra mahkota berperan bahkan ketika Raja Salman sebenarnya dapat memenuhi semua tugasnya,” kata Farouk seperti dikutip, Kamis (23/12/2021).
Discussion about this post