JagatBisnis.com – Manfaatkan media digital dalam memberikan informasi terkait perannya, Bea Cukai Juanda menggelar Podcast dengan judul Ada Apa Dengan Penindakan Narkotika. Dalam podcast byang bertemakan Warkop ini, Bea Cukai Juanda memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait peran Bea Cukai dalam penindakan dan penanganan narkotika.
Pegawai Bidang Penindakan Bea Cukai Juanda, Endra Siregar, dalam podcast menjelaskan bahwa Bea Cukai mempunyai peran penting dalam pengawasan terhadap narkotika, psikotropika dan prekursor lainnya (NPP). “Pada KUHAP dijelaskan bahwa yang berwenang untuk melakukan penyidikan dalam kasus narkotika adalah BNN dan Polri. Namun Bea Cukai dapat melakukan penindakan sesuai UU Kepabeanan yang berlaku,” imbuhnya.
Bandara Juanda merupakan jalur orang atau barang keluar masuk wilayah Indonesia, besar kemungkinan ditemukannya pelanggaran terkait narkotika. Dan hal tersebut termasuk dalam extra ordinary crime, atau kejahatan luar biasa.
“Tugas pengawasan narkotika telah melekat pada tugas dan fungsi kami, baik di terminal bandara maupun di kargo. Kami melakukan atensi, baik secara prevailing di sistem, gambaran x-ray dan informasi lainnya. Bea Cukai Juanda juga mengedepankan pelayanan, sehingga tidak ada hambatan meskipun dilakukan pemeriksaan,” ujar Endra.
Endra menambahkan, bahwa Bea Cukai Juanda memiliki tim khusus untuk penindakan narkotika. Tim ini terdiri dari beberapa pegawai terpilih, yang memahami bentuk dan karakteristik dari narkotika. “Terbukti, kami telah melakukan sekitar 50 penindakan kasus NPP, periode 2019 hingga 2021. NPP yang paling sering kami temukan adalah jenis methamphetamine atau sabu-sabu, namun jenis yang mulai banyak beredar adalah tembakau gorilla, yang termasuk narkotika golongan 1,” jelasnya.
Di akhir podcast, Endra berpesan kepada generasi millennial untuk tetap pintar dalam menyaring dan membagikan informasi. “Penyalahgunaan narkotika bisa terjadi karena faktor lingkungan pergaulan, mari kita jaga bersama-sama generasi muda, jangan sampai terjerumus kepada penyalahgunaan narkotika,” pungkasnya.(srv)
