Kemenkeu akan Lego Aset Negara Rp1.000 Triliun untuk Biayai Proyek Ibu Kota Negara Baru

JagatBisnis.com – Biaya membangun ibu kota negara baru di Kalimantan Timur, jelas tidak murah. Namun, pemerintah mengklaim sudah punya solusinya. Bagaimana caranya?

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ancang-ancang mengoptimalisasikan aset negara senilai Rp1.000 triliun di Jakarta, untuk membiayai mega proyek ibu kota negara baru di Kalimantan Timur. “Uangnya nanti akan digunakan untuk pembangunan di ibu kota negara baru,” kata Direktur BMN DJKN Kemenkeu Encep Sudarwan dalam media briefing di Jakarta, Jumat (26/11/2021).

Menurut dia, optimalisasi aset negara di Jakarta itu tak hanya dilakukan melalui penjualan saja, namun bisa juga melalui kerja sama dengan jangka waktu sekitar 30 tahun.

Baca Juga :   Usai Lantik Bos Sinarmas, SoftBank Mundur

Aset negara di Jakarta antara lain meliputi tanah dan bangunan, sehingga sedang dipilah mana aset yang bisa dimonetisasi nantinya. “Tapi tidak terburu-buru, kami harus mengatur terlebih dahulu,” ujar Encep.

Baca Juga :   Ibu Kota Baru Bukan Sekadar Kantor, tetapi Magnet Pusat Inovasi

Jika optimalisasi terburu-buru, ia menilai harga aset negara di Jakarta kemungkinan akan menjadi rendah, sehingga pihaknya tak mau menganggu pasar.

Kemenkeu mencatat aset negara pada 2020 mencapai Rp11.098,67 triliun, yang di antaranya sebesar Rp6.595,77 triliun berupa barang milik negara (BMN) seperti tanah, gedung, bangunan, dan sebagainya.

Baca Juga :   Draf UU IKN Sudah Dikirim ke Istana

Adapun nilai BMN selama 10 tahun terakhir rata-rata mengalami kenaikan, tetapi khusus pada 2013 terjadi penurunan nilai BMN karena penerapan penyusutan pertama kali dengan nilai Rp387 triliun sebagai pengurang aset tetap.(pia)

MIXADVERT JASAPRO