Tidak adanya reboisasi menyebabkan kurang menyerapnya air, hujan terus-menerus menyebabkan air langsung mengalir menuju sungai. Di sungai, lanjutnya, harus memproses pengaliran sampai ke laut, saat proses panjang terjadi hujan juga terus menerpa Kabupaten Sintang dan sekitarnya.
“Saat air hujan turun alam sudah mengaturnya, berawal dari air jatuh ke daun lalu diserap ke dalam tanah. Kalau sekarang jatuh tapi tidak menyerap dan langsung mengalir ke sungai, daya tampung sungai ini kan terbatas akhirnya tidak terkendali dan terjadilah banjir,” katanya.
Ia juga menjelaskan 30 tahun yang lalu, awalnya masyarakat bermain di plywood sehingga Hak Pengusaha Hutan (HPH) lebih banyak dari luas Kalbar, setelah hasil hutan menurun mereka beralih menjadi Hutan Tanaman Industri (HTI).”Dulu saya meneliti tentang HPH saat tahun 90-an, ternyata jumlah total HPH lebih banyak dibandingkan luas Kalbar, lalu plywood sisa sedikit dan mereka beralih menjadi HTI,” kata Sutarmidji.
Discussion about this post