Luhut: Kebijakan Covid-19 Berubah-Ubah Karena Penyakitnya Tidak Konsisten

JagatBisnis.com –  Berbagai kebijakan yang diambil pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19 mempertimbangkan tren kasus dan juga mobilitas masyarakat. Makanya, masyarakat diminta yakin dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19.

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kebijakan pemerintah yang berubah-ubah merupakan bentuk adaptasi keadaan terbaru dari hari ke hari. Masyarakat tak perlu beranggapan, pemerintah tidak konsisten dengan kebijakan tersebut. Salah satunya, soal pemberlakuan tes polymerase chain reaction (PCR) sebagai syarat penerbangan, yang sempat diberlakukan kemudian dicabut kembali.

“Kami sedang mengevaluasi, apakah nanti penahanan mobilitas penduduk ini akan kami terapkan kembali dengan pelaksanaan dari PCR. Saat ini kami sedang kami mengkajinya. Karena jauh dari itu, kami sangat konsisten. Justru yang tidak konsisten adalah penyakitnya,” kata Luhut yang juga Koordinator PPKM Jawa-Bali ini dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Senin (8/11/2021).

Baca Juga :   Sembuh dari COVID-19, Wapres AS Kamala Harris Langsung Kembali Kerja

Luhut menjelaskan, virus corona kerap kali bermutasi. Muncul varian-varian baru yang memiliki perbedaan dibanding varian sebelumnya. Termasuk varian Delta yang baru yakni AY.4.2. Maka, saat ini pemerintah tengah memantau varian Delta Plus yang sudah ditemukan di Malaysia. Atas dasar itu, pemerintah membuat kebijakan sesuai dengan kondisi terbaru berdasarkan yang terjadi di dunia atau negara lain.

Baca Juga :   Kekurangan Pasokan Obat, Korea Utara Darurat COVID-19

“Sekarang sudah ada dari Inggris masuk Malaysia varian delta AY.4.2 yang harus kita waspadai. Bukan tidak mungkin nanti orang datang dari luar negeri, kita bisa lakukan karantina naik jadi 7 hari. Kebijakan itu bisa berubah lagi jika memang diperlukan. Semuanya tergantung dari kondisi terbaru,” tutup Luhut. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO