Pemerintah Punya 4 Strategi Cegah Gelombang 3 Covid-19

JagatBisnis.com – Walau kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia sudah menurun. Bahkan, Indonesia bebas dari zona merah. Tapi, gelombang 3 Covid-19 masih menjadi ancaman. Pemerintah tetap mengantisipasinya. Karena diperkirakan para pakar, gelombang 3 Covid-19 terjadi akhir tahun 2021. Apalagi momen tersebut bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memaparkan, upaya mencegah terjadinya gelombang 3 Covid-19 bertumpu pada 4 strategi. Pertama, vaksinasi. Sebagaimana arahan dari Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan mobilisasi vaksinator ke tempat-tempat yang kurang seperti Bogor, Kabupaten Tangerang, dan lain-lainnya.

“Kedua, penggunaan PeduliLindungi agar makin banyak lagi yang menggunakan aplikasi tersebut. Ketiga, pengadaan obat alternatif Covid-19. Strategi keempat,
peran serta elemen bekerja sama agar tidak terjadi kenaikan kasus Covid-19. Maka, protokol kesehatan harus tetap dipatuhi,” bebernya.

Luhut menjelaskan, walau perkembangan Covid-19 terus menurun, tapi masyarakat harus terap berhati-hati soal sekolah dengan pembelajaran tatap muka (PTM). Terutama buat anak-anak sekolah yang belum divaksinasi. Karena jangan sampai anak yang belum divaksin tertular Covid-19.

“Kita masih belajar dari negara lain, seperti Israel dan negara lain lagi. Kasus Covid-19 meningkat lagi, setelah anak-anak masuk sekolah,” tegasnya.

Menurut Luhut, untuk obat alternatif Covid-19, pemerintah juga terus menjajaki beberapa alternatif obat Covid-19. Selain Molnupiravir dari Merck, saat ini terdapat obat Proxalutamide yang sedang dalam tahap uji klinis ketiga di Indonesia dan sedang berproses di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Alternatif lain adalah AT-527 yang dikembangkan oleh Roche and Athea.

“Ketiga obat tersebut menunjukkan potensi untuk menjadi obat Covid-19. Namun, kami tidak ingin hanya sekadar menjadi pembeli. Kami berharap produsen obat tersebut melakukan kerja sama, melakukan investasi dan produksinya di Indonesia,” pungkas Luhut. (*/esa)