Begal Payudara Kembali Beraksi di Depok, Ini Pengakuan Korbannya

Ilustrasi kasus begal payudara

JagatBisnis.com – Seorang perempuan belia berumur 27 tahun di Kota Depok menceritakan, ia jadi korban pelecehan di jalur dengan cara memerah buah dada ataupun pemalak buah dada.

Perempuan itu, ucap saja D, menggambarkan kejadiannya pada Kamis, 26 Agustus 2021 sekitar jam 23. 30 Wib. Kala itu, beliau sedang berjalan seorang diri dengan sepeda motornya melewati Jalur Punak, Kelurahan Pos Asli, Kecamatan Cinere.

“ Saat itu aku dari arah Pondok Labu sedang mengemudikan motor, tepat di depan telaga ke arah Cinere, aku melambatkan motor karena terdapat bendungan. Mendadak aku dipepet oleh alat transportasi motor matik, langsung pelaku meremas buah dada aku sisi kanan,” tutur D melalui keterangan resminya, Sabtu, 28 Agustus 2021.

Baca Juga :   Begal Payudara Cabul Kembali Gentayangan di Depok

Beliau tiba- tiba terkejut tetapi tidak luang menjauh., Pelaku lalu angkat kaki.“ Aku pula berupaya menendang motor pelaku, tetapi tidak sukses buatnya jatuh,” tuturnya.

Ia menambahkan,“ Aku berteriak mencuri sekencang mungkin, satu orang dengan mobil sedan gelap mengejarnya, tetapi karena pelaku sudah jauh sekali dan diduga masuk ke jalur kecil, alhasil tidak terkejar.”

Baca Juga :   Polisi Ringkus Remaja yang Remas Payudara dan Bokong Wanita di Gang

Ia berterus terang telah melaporkan peristiwa yang dirasakannya pada petugas kepolisian Resor Metro Depok.“ Aku sudah membuat informasi dan menempuh visum, dan olah TKP. Tetapi, karena tempat peristiwa yang hitam dan tidak terdapat Kamera pengaman yang merekam langsung peristiwa itu, mungkin akan susah mendapatkan pelakunya.” tuturnya.

Ditambah lagi, D yang tidak ingat identitas pelaku dan bukti diri alat transportasi pula menaikkan kesusahan menguak pelaku di balik aksi pelecehan itu.

Baca Juga :   Buruh Nekat Begal Payudara Penumpang di Terminal Cilegon

” Tidak terdapat yang aku ketahui tentang pelaku, melainkan beliau mengemudikan motor matic warna hitam, menggunakan jaket dan helm gelap, dan tidak memasang piringan hitam polisi di balik motornya,” ucapnya.

Ia menambahkan,“ Impian aku, semoga polisi bisa menyelidiki lebih dalam, alhasil tak terdapat lagi korban tidak hanya aku. Walaupun terdengar tak mungkin, semoga ruang nyaman untuk wanita dan anak senantiasa diupayakan keberadaannya.”(pia)

MIXADVERT JASAPRO