“Tetapi kami sampaikan dalam penetapan pricing rights issue, kami akan mempertimbangkan banyak faktor, termasuk kondisi makro ekonomi dan industri yang terakhir, kinerja perseoran, fluktuasi harga perseroan dan masukan dari para pemegang saham, “ tambahnya.
Viviana mengatakan pihaknya optimistis penerbitan saham baru ini akan menyedot animo pasar meski dalam kondisi perekonomian yang cukup menantang. Menurutnya, BRI tidak ingin kehilangan momentum karena melihat saat ini adalah waktu yang tepat untuk menata kembali ekosistem usaha ultra mikro bersama Pegadaian dan PNM.
Seperti diketahui, dana hasil dari aksi korporasi ini akan dimanfaatkan oleh BRI untuk pembentukan holding BUMN Ultra Mikro (UMi) bersama Pegadaian dan PNM, sebagai hasil dari inbreng pemerintah. Selebihnya dana tersebut akan digunakan sebagai modal kerja BRI dalam rangka pengembangan ekosistem usaha ultra mikro, serta bisnis mikro dan kecil.
Discussion about this post