Tekno  

Ola, Taksi Online Saingan Uber Dilarang Beroperasi di London

jagatBisnis.com – Transport for London (TfL), otoritas transportasi ibu kota, telah melarang aplikasi taksi online India, Ola, dengan alasan masalah keamanan publik. Perusahaan taksi saingan Uber tersebut telah beroperasi di London sejak Februari.

TfL mengatakan perusahaan tersebut melaporkan sejumlah kegagalan termasuk lebih dari 1.000 perjalanan yang dilakukan oleh pengemudi tanpa izin. Sayangnya, perusahaan tidak segera melapor setelah mengetahui masalah tersebut.

“Berdasarkan penyelidikan, kami menemukan bahwa kekurangan dalam model operasi Ola telah menyebabkan penggunaan pengemudi dan kendaraan tanpa izin di lebih dari 1.000 perjalanan penumpang, yang mungkin membahayakan keselamatan penumpang,” kata Helen Chapman, direktur perizinan, regulasi, dan penagihan TfL, dilansir dari BBC, Senin (5/10/2020).

Kendati demikian, perusahaan dapat mengajukan banding sehingga dapat terus beroperasi. Pengemudi dapat terus melakukan pemesanan atas nama Ola dan TfL akan memeriksa perusahaan dengan cermat untuk memastikan keselamatan penumpang tidak terganggu.

Ola mengatakan akan mengajukan banding atas keputusan tersebut dan memiliki 21 hari untuk melakukannya. Berdasarkan aturan banding, perusahaan dapat terus beroperasi selama proses masih berlangsung.

“Kami telah bekerja dengan TfL selama periode peninjauan dan telah berusaha untuk memberikan jaminan dan menangani masalah yang diangkat secara terbuka dan transparan,” kata Marc Rozendal, Direktur Pelaksana Ola di Inggris, dalam sebuah pernyataan. (ser)

MIXADVERT JASAPRO