Namun, Wiku menyebut ada kenaikan kasus pada periode 2-8 Juni 2022. Ia menyebutkan 5 provinsi penyumbang kenaikan kasus tersebut. Mereka adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa barat, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
“Pertama DKI Jakarta mengalami kenaikan 30%, kedua Banten mengalami kenaikan 38%, dan yang ketiga Jawa barat mengalami kenaikan 18%, keempat DIY Yogyakarta mengalami kenaikan 45%, dan kelima Jawa Timur mengalami kenaikan 37%,” ucap Wiku dalam keterangannya dikutip Kamis (9/6).
Tak hanya itu, penyebab meningkatnya kasus COVID-19 juga disebabkan oleh virus Omicron varian baru, yakni BA.4 dan BA.5. Hal tersebut dikonfirmasi Jubir Kemenkes Mohammad Syahril.
“Hari ini kita mendengar berita ditemukannya subvarian BA.4 dan BA5. Sub Variannya adalah varian baru dari omicron yang di beberapa negara itu. Hampir di sekitar 15 negara sudah ada kasusnya,” terang Syahril dalam rilis dikutip Minggu (12/10).
Discussion about this post